Mengenal Tradisi Ritual Pernikahan di Sumsel, Adat Palembang yang Sakral dan Unik

Kamis 05 Sep 2024 - 21:51 WIB
Reporter : Trisno Rusli
Editor : Trisno Rusli

Meyenggung artinya “pagar”, oleh karena itu prosesi ini dilakukan setelah Madik.

BACA JUGA:5 Rumah Adat Sumatera Selatan dan Berbagai Filosofinya, Keunikannya Punya Cerita

BACA JUGA:Recharger Iman! Ribuan Masyarakat Padati JSC Palembang Demi Jumpa Dai Idola Umat, Bisa Tebak?

Calon mempelai pria menunjukkan kepada calon mempelai betapa seriusnya ia dalam melaksanakan lamaran formal dengan melalui proses tersebut.

Menurut tradisi ini, utusan akan berbincang langsung dengan keluarga calon mempelai wanita untuk memperjelas maksud lamaran.

Formalisasi lamaran menunjukkan bahwa gadis tersebut telah berkembang menjadi "pagar" kokoh yang menghalangi pelamar untuk mendekatinya.

3. Meminang atau Melamar

BACA JUGA:Sesak Banget! Top 5 Kota di Pulau Sumatera dengan Kepadatan Penduduk Paling Tinggi, Juaranya Bikin Kaget!

BACA JUGA:Sudah 2 Hari Karhutla di Lahan Gambut Desa Kayu Labu OKI, Ini Total Luas Terbakar

Setelah memberi isyarat, tahap selanjutnya adalah membuat proposal. Hadiah dan proklamasi dibawa ke pawai oleh keluarga mempelai pria dan utusannya.

Ini adalah upacara penting yang mencakup pembicaraan tentang segala hal mulai dari apa artinya menikah hingga apa artinya melamar hingga berapa banyak uang yang akan diberikan sebagai mas kawin.

Kesepakatan pasangan tersebut diperkuat dengan melalui proses tersebut, dan jika diterima maka calon mempelai diberikan hadiah berupa makanan, pakaian, dan perhiasan.

4. Berasan

BACA JUGA:Sekolah Kebangsaan FISIP Unsri dan Mafindo, Siap Tangkal Hoaks di Era Digital

BACA JUGA:Berhasil Turunkan Angka Stunting, Pemkab Muara Enim Terima Insentif Rp6,3 Miliar

Percakapan ini terjadi di kalangan keluarga besar calon pengantin.

Kategori :