Waduh, Ratusan Warga Kota Lahat Serbu Sungai Lematang, Ada Apa Gerangan

Minggu 08 Sep 2024 - 12:13 WIB
Reporter : Bernat
Editor : Bernat

LAHAT, KORANPALPRES.COM - Ratusan warga Kota Lahat kini berbondong-bondong berdatangan menyerbu Sungai Lematang.

Rupanya memasuki musim kemarau ini sumber mata air mayoritas dari sumur mulai mengering.

"Betul sekali dek, lah seminggu ini kami sekeluarga baik mandi dan mencuci pakaian, di Sungai Lematang hal ini disebabkan sumur di rumah kering akibat musim panas," jelas Sobri salah satu masyarakat ditemui di lokasi, Ahad 8 September 2024.

Bahkan, sambungnya, tidak sekedar mencuci dan mandi, ada juga memanfaatkan aliran Sungai Lematang untuk mencuci sepeda motor bahkan ada yang membawa bak penampungan.

BACA JUGA:Kemarau Bawa Berkah, Pedagang Air Bersih di Lahat Hasilkan Cuan Rp 600.000 perhari, Kok Bisa

BACA JUGA:Alhamdulillah! Irigasi Merendang Sakti 25 Meter Rampung, Petani Lahat Bersiap Panen

"Untungnya kediaman kami tidak terlampau jauh dari Sungai Lematang, jadi paling tidak hanya membawa air seperlunya saja buat di rumah," ulas dirinya.

Beruntung sekali, masih ucap dia, ada Sungai Lematang yang hingga detik ini terus mengalir, dan dimanfaatkan oleh penduduk.

"Ada yang menjual air dengan tedmond, mengisi ke dalam dirijen supaya mempermudah membawanya, pokoknya disini sudah seperti pasar banyak warga berdatangan," urainya.

Dia berharap, kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lahat agar kiranya dapat melaksanakan shalat minta hujan, mengingat suhu yang lumayan panas membuat sumur warga mengering.

BACA JUGA:Safari Jumat Berjamaah, Yulius Maulana Ajak Warga Lahat Pilih Pemimpin yang Merakyat

BACA JUGA:Kedatangan Cabup Lahat BZ Disambut Hangat WBP Lapas Klas llA, Janjikan Relokasi dan Perbaikan

"Kalau membeli terus menerus tedmond harus menyediakan uang ekstra, untuk itulah, alangkah bijaknya menunaikan shalat minta hujan dan berdoa kepada Allah SWT, sehingga kita semua keluar dari kesulitan ini," harap Sobri.

Senada, Rizky Saputra menerangkan, semenjak Kabupaten Lahat memasuki musim kemarau membuat air didalam sumur terlihat bebatuan saja.

"Makanya kami pun memilih memanfaatkan Sungai Lematang, baik itu mencuci dan mandi selain itu membawa beberapa dirijen dan ember, untuk kemudian dibawa ke rumah buat keperluan lainnya," ulasnya.

Kategori :