Mahasiswa juga diajak menggali berbagai potensi perikanan lain.
Selain, juga pemanfaatan ikan untuk produksi hilir dari kegiatan agribisnis di Pedamaran.
Misalnya, pempek, kelempang dan krupuk yang diolah di Desa Cinta Jaya, Pedamaran.
BACA JUGA: Deretan 7 Kuliner Khas Indonesia yang Mendunia, Rasanya Emang Juara!
Selain untuk tujuan kegiatan pengabdian, mereka juga diberi ilham untuk mengkaji potensi perikanan kecamatan Pedamaran, kelak untuk tema skripsi.
Salah satu mahasiswa yang ikut pengabdian perkulihaan pedesaan, Mauly Cantika menilai Kecamatan Pedamaran ini sebagai daerah perikanan terbesar kedua setelah Kecamatan Pampangan, dalam menyumbang produksi ikan di Kabupaten OKI.
Diketahui, potensi perikanan yang cukup besar di Kecamatan Pedamaran karena didukung kondisi 75 persen dari luasnya yang sekitar 1.059,68 km2 merupakan rawa dan perairan ditambah dengan aliran sungai sehingga sektor perikanan menjadi penyumbang terbesar.
Selain bertani, sebagian besar penduduk Pedamaran bekerja dalam dunia perikanan.
BACA JUGA:10 Kota Terpanas di Indonesia 2024, Ada Kotamu Nggak?
“Ini menarik untuk kami gali, termasuk ikan toman yang hidup di sungai dan rawa banjiran Pedamaran,” beber Mauly Cantika.
Dosen dan mahasiswa Agribisnis Universitas Sriwijaya sebelum memberi penyuluhan dan workshop, terlebih dahulu mengobservasi potensi perikanan di Pedamaran dengan berjalan menyusuri Sungai Babatan.
Mereka melihat berbagai tambak ikan waring di sepanjang Jerambah Tinggi, Pedamaran.
Setelahnya, dilanjutkan dengan kegiatan Perkuliahan Pedesaan dengan memberi presentasi penyuluhan manfaat ikan toman dan potensi budidaya ikan toman di kolam beton.
BACA JUGA:Motivasi Ribuan Maba Unsri! Pj Gubernur Elen Setiadi Warning Mahasiswa Hindari Perilaku Tercela