4. Menurunkan Risiko Depresi
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi minuman manis dikaitkan dengan risiko lebih tinggi terhadap gejala depresi dan depresi.
Meskipun mekanisme yang tepat masih belum sepenuhnya dipahami, beberapa teori menunjukkan bahwa gula dapat memengaruhi suasana hati dengan mengganggu keseimbangan hormon, seperti serotonin dan dopamin, yang berperan penting dalam mengatur suasana hati.
BACA JUGA:Nikmatnya Keripik Bawang Pedas, Punya Rasa Otentik dan Renyahnya Kebangetan, Bikin Yuk...
Serotonin dan dopamin adalah zat kimia di otak yang berperan penting dalam menciptakan perasaan bahagia dan kesejahteraan.
Ketika kadar serotonin dan dopamin terganggu, seseorang mungkin mengalami perasaan sedih, lelah, dan kehilangan minat.
Meskipun masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami hubungan antara gula dan suasana hati, mengurangi konsumsi gula dapat menjadi langkah positif untuk menjaga kesehatan mental kamu.
5. Meningkatkan Kesehatan Kulit
BACA JUGA:Wah! Ada Anjangsana Korlantas Polri, Dalam Rangka Apa Ya?
Terlalu banyak mengonsumsi gula dapat menyebabkan peradangan di seluruh tubuh, termasuk kulit.
Peradangan ini dapat menyebabkan peningkatan produksi sebum, zat berminyak pada kulit, yang dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat.
Gula juga dapat mempercepat penuaan kulit dengan merusak kolagen dan elastin, dua protein penting yang menjaga kulit tetap kencang dan elastis.
Dengan mengurangi konsumsi gula, kamu dapat membantu mengurangi peradangan, mengontrol produksi sebum, dan memperlambat proses penuaan kulit, sehingga kulit kamu tampak lebih sehat dan bercahaya.
BACA JUGA:Kilang Pertamina RU III Plaju, Targetkan Produksi Polytam Capai Lebih dari 42 Ribu Ton di 2024