LAHAT, KORANPALPRES.COM - Bertempat di Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Lahat, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Lahat Toto Roedianto S.Sos., S.H., M.H melaksanakan penghentian penuntutan berdasarkan keadilan restoratif (Restorative Justice) terhadap perkara tindak pidana pencurian.
Yang dilakukan tersangka atas nama Widodo Julianto Bin Edi Juarsyah yang disangka melanggar ketentuan Pasal 362 KUHP.
Dalam kegiatan ini Kajari Lahat didampingi Kepala Seksi Tindak Pidana Umum Priyuda Adhytia Mukhtar, S.H serta Jaksa Penuntut Umum Rachmat Aqbar, S.H.
Pelaksanaan Restorative Justice ini dilakukan setelah sebelumnya dilakukan ekspose/gelar perkara di hadapan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum dan Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan.
BACA JUGA:Bawaslu-Kejari OKU Timur Jalin Kerja Sama Bidang Hukum Datun untuk Pendampingan Ini
BACA JUGA:Pertamina Patra Niaga Sumbagsel Raih Penghargaan Internasional di Asian Impact Awards 2024
Melalui sarana zoom meeting serta telah mendapat persetujuan dari Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum Kejaksaan Agung Prof. Dr. Asep Nana Mulyana, S.H., M.Hum.
"Selanjutnya Kepala Kejaksaan Negeri Lahat menerbitkan Surat Ketetapan Penyelesaian Perkara Berdasarkan Keadilan Restoratif dan dilakukan pengeluaran terhadap tersangka dari Lapas Kelas IIA Lahat," ujar Kasi Intel Kejari Lahat, Zit Muttaqin, S.H., M.H.
Bahwa kronologi tindak pidana pencurian yang dilakukan oleh tersangka yaitu pada hari Selasa 2 Juli 2024 sekira Pukul 17.30 WIB.
Bertempat di rumah Anak korban Gaston Akbar yang beralamat di Gang Pelita Dalam I, Kelurahan Pasar Bawah, Kecamatan Lahat, Kabupaten Lahat.
BACA JUGA:Pernah Berjaya Pada Masanya, Inilah 4 Hotel Tertua di Palembang, Ada yang Berdiri Sejak 1958!
Tersangka meminjam 1 unit handphone Samsung Galaxy A13 warna hitam milik Anak korban, setelah Anak korban tertidur tersangka mengambil 1 unit handphone Samsung Galaxy A13 warna hitam tersebut.
Dan 1 unit handphone Redmi 8 warna hitam milik Anak korban yang sedang dicharge. "Selanjutnya tersangka langsung pergi meninggalkan rumah Anak korban dengan membawa 2 unit handphone milik Anak korban tersebut," katanya.
Akibat perbuatan tersangka, Anak korban mengalami kerugian sebesar Rp3.999.000. Selanjutnya pada hari Selasa 3 September 2024 Jaksa Fasilitator berperan aktif mempertemukan.