Masyarakat hendaknya mulai mempertanyakan asumsi-asumsi deskriptif mengenai siapa saja dalang G30S yang telah dibangun selama ini.
BACA JUGA:Peduli Pelestarian Arsip Sejarah, SMB IV dan Museum Dr AK Gani Raih Penghargaan Walikota Palembang
BACA JUGA:4 Wisata Sejarah Palembang, Dari Zaman Sriwijaya Hingga Sultan Darussalam!
Mana yang benar-benar pelaku dan mana yang korban.
Sudah banyak penelitian yang membahas G30S yang dapat dibaca dalam jurnal dari dalam maupun luar negeri.
Namun kita patut kritis agar tidak terseret pada pemahaman atau kesimpulan yang salah.
Sejarah mengenai G30S bukan sesuatu yang tidak boleh dipertanyakan kembali, dan bukan hal yang tidak dapat dimaknai dengan cara yang berbeda dari yang selama ini dilakukan.
BACA JUGA:Jelajahi 5 Masjid Bersejarah di Palembang, Wisata Religi yang Cocok untuk Liburan Bersama Keluarga!
Selain itu, sudah tiba saatnya para penulis sejarah membangun sebuah tradisi historiografi dengan pendekatan dekonstruktif dalam penulisan G30S untuk meluruskan historiografi sebelumnya secara komprehensif.