PALEMBANG, KORANPALPRES.COM – Kamu harus tahu, kalau huruf C yang kita gunakan dalam Bahasa Indonesia dulu memakai lambang sendiri dalam bahasa Indonesia.
Huruf ketiga dalam abjad Latin ini dipakainya baru setelah peresmian pemakaian Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) bahasa Indonesia. Dalam EYD itulah kita mengenal huruf C.
Awalnya C dan G berasal dari huruf yang sama. Bangsa Semit menamakannya gimel atau dalam bahasa Arab, jim.
Lambang ini disadur dari hieroglif Mesir yang berbentuk umban tongkat. Ini mungkin merupakan arti dari nama gimel itu sendiri.
BACA JUGA:Ada Tas Raksasa dengan Huruf B, Produk Lokal yang Mejeng di New York
Kemungkinan lainnya adalah lambang itu menggambarkan unta, yang dalam rumpun bahasa Semit disebut gamal.
Kemudian, dalam bahasa Latin huruf itu mengambil bentuk C pada aksara Latin klasik.
Abjad Latin awal menggunakan C untuk melambangkan konsonan /k/ dan /ɡ/.
Akan tetapi, selama abad ketiga SM, satu huruf yang diubah, telah diperkenalkan sebagai lambang bunyi /ɡ/. Huruf C sendiri ditetapkan untuk melambangkan bunyi /k/.
BACA JUGA:Dari 26 Abjad dalam Bahasa Indonesia, Mengapa Dimulai dengan Huruf A?
Itulah sebabnya pada masa kuno dan sesudahnya, G telah dikenal setara secara fonetik dengan Gamma, dan C sama dengan Kappa dalam kata-kata Yunani ke dalam ejaan Latin.
Di Indonesia sejak EYD penggunaan huruf C menggantikan gabungan huruf ‘tj’. Cukup banyak penggunaan huruf C dipakai. Untuk nama geografis Bahasa Sunda atau nama-nama daerah di Jawa Barat dan sekitarnya banyak yang memakai huruf C atau ‘Ci seperti Cirebon, Cimahi, Cianjur dan sebagainya.
Dalam dunia computer dulu ketika computer belum secanggih sekarang, file-file yang kita kerjakan di komputer nantinya akan disimpan di penyimpanan internal atau eksternal komputer.
BACA JUGA:Taukah Kamu, Jika Huruf U dalam Daftar Alfabet, Dulu Ditulis ‘Oe’ Lho
Saat menggunakan komputer atau laptop kita akan menyadari kalau penyimpanan utama dinamai dengan huruf "C".