"Namun sifatnya hanya masalah pribadi misalnya mereka katakanlah terkait kegiatan pekerjaan mereka yang berbenturan dengan kegiatan kuliah, kemudian ada terkendala dengan kesehatan. Tapi sejauh yang kita pantau beberapa tahun ini Alhamdulilah bisa membimbing dan menuntun mereka sehingga bisa selesai 3 semester," beber dia.
Bersamaan Meilia Rosani, S H., M.H. diwakili oleh Bendahara BPH PB PGRI sekaligus Pembina Program Pascasarjana Dr. Reva Maria Valianti, S.E., M.Pd., M.M. mengatakan, mahasiswa dapat mengikuti syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh pemerintah maupun kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh perguruan tinggi
"Ini kegiatan wajib sehingga masiswa diharuskan mengikutinya dan kita dorong mahasiswa semuanya bisa lulus tepat waktu. setelah mengikuti kegiatan ini mahasiswa harus bisa menyelsaikan tesisnya," ucapnya.
Ia menuturkan, kegiatan ini memberikan motivasi mahasiswa agar menyelesaikan studinya dengan baik, dan memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan pemerintah maupun kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh Universitas PGRI Palembang.
BACA JUGA:Tingkatkan Mutu Pendidikan Lewat Konferensi Internasional, PGRI Target Peringkat 200 Besar se-Asia
"Karena ini kegiatan wajib dan juga menjadi persyaratan untuk mengambil ijazah kalau di PPS (Program Pasca Sarjana) jadi kita harus memberikan motivasi supaya mahasiswa itu, setelah mengikuti kegiatan ini harus cepat menyelesaikan tesisnya," ujarnya saat dibincangi kemarin (3/10)
Sejauh ini kata dia, pihaknya mendukung program-program dan kebijakan-kebijakan yang dicanangkan rektor Universitas PGRI Palembang. Mengenai aplikasi turnitin yang berfungsi untuk mewarning mahasiswa dan pembimbingnya agar terhindar dari plagiat.
"Jadi turnitin itu harus dilaksanakan dan ada persyaratan serta berapa persen yang harus dipenuhi oleh mahasiswa," ungkapnya.
Sementara Wakil Rektor (Warek) II Universitas PGRI Palembang, Assoc. Prof. Dr. Yasir Arafat, S.E., M.M, mengatakan, dalam mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas di tengah masyarakat, pihaknya konsen apa yang dihasil mahasiswa dan alumni benar-benar bisa dipertanggung jawabkan terutama dalam penulisan tesis sebagai salah satu syarat tugas akhir mahasiswa program pascasarjana.
BACA JUGA:Semarak HUT Ke-74 IGTKI-PGRI Kota Palembang, Harapan Para Pejabat Tak Terduga
Dikatakan, Plagiarisme menjadi salah satu konsen program Pascasarjana Universitas PGRI Palembang dalam menjadikan kualitas tesis mahasiswanya.
"Plagiatrisme merupakan bentuk kejahatan dalam dunia akademis. Guna mengantisipasi hal tersebut kita telah menerapkan aturan pembatalan ijazah jika tesis yang dibuat mahasiswa terbukti plagiat,"ucapnya
Ia menegaskan, ada beberapa sangsi diterapkan berupa, sangsi ringan berupa teguran lisan, kemudian sangsi tertulis skors, sangsi pembatalan mata kuliah.
"Terakhir jika plagiat berat ijazah bisa dibatalkan dan bisa diberhentikan,” tegasnya.
BACA JUGA:Hadiri Kongres PGRI, Presiden Jokowi Tegaskan Pentingnya Lingkungan Sekolah yang Aman
Lanjutnya, dalam menulis tesis mahasiswa harus benar-benar menghindari plagiat. Karena plagiat tidak dibenarkan, dan sesuai undang-undang berlaku di Indonesia hukumannya sangat berat