Lagu-lagu daerah Empat Lawang memiliki melodi yang khas dan lirik yang menceritakan tentang kehidupan sehari-hari, alam, dan cinta.
BACA JUGA:Dukung Kemajuan Kesenian di Kota Palembang, Ratu Dewa Bakal Pastikan Satu Hal Ini Dapat Terlaksana
Lagu-lagu ini biasanya dinyanyikan secara solo atau berkelompok, dan diiringi oleh alat musik tradisional, seperti rebana, kecapi, atau gambus.
Lirik lagu-lagu daerah biasanya menggunakan bahasa daerah, menambah nilai estetika dan keakraban dengan masyarakat.
Lagu-lagu daerah Empat Lawang biasanya dinyanyikan dalam acara-acara adat, seperti pernikahan, perayaan panen, dan juga dalam acara-acara informal, seperti pertemuan keluarga atau teman.
Lagu-lagu ini juga sering digunakan sebagai media untuk menyampaikan pesan moral dan nilai-nilai luhur, seperti kejujuran, kasih sayang, dan kerukunan.
BACA JUGA:Gunakan Dana Swadaya, Ada Besanjo Seniman di Gedung Kesenian Palembang
BACA JUGA:Tampilkan Kesenian Spanyol dan Meksiko, Festival Sriwijaya 2024 Jadi Agenda Karisma Event Nusantara
3. Musik Rodat/Dikir
Musik Rodat/Dikir merupakan kesenian tradisional yang berasal dari daerah Empat Lawang.
Musik ini dimainkan dengan menggunakan alat musik tradisional, seperti rebana, kecapi, dan gambus.
Musik Rodat/Dikir biasanya diiringi dengan nyanyian yang bertemakan keagamaan, seperti pujian kepada Nabi Muhammad SAW, atau cerita rakyat yang mengandung nilai-nilai moral.
BACA JUGA:Dukung Kreativitas Kesenian! Grup Qasidah di Muratara Diberikan Bantuan Alat Hadroh
Lirik lagu Rodat/Dikir biasanya menggunakan bahasa daerah, menambah nilai estetika dan keakraban dengan masyarakat.