Jadi, keterlibatan remaja dalam pencegahan stunting ini sangat penting untuk diperhatikan.
BACA JUGA:Berhasil Turunkan Angka Stunting, Pemkab Muara Enim Terima Insentif Rp6,3 Miliar
BACA JUGA:Pemkab Muba Raih Penghargaan dalam Rakornas Stunting 2024, Pj Bupati: Kerja Keras OPD dan Masyarakat
“Kedepan kami akan turun ke sekolah sekolah bersama tim pakar yakni dgn psikolog, dokter anak untuk menanyakan langsung memberikan konseling kepada siswa atau remaja begitu pentingnya pencegahan stunting dari remaja, sebelum terjadinya pernikahan,” ucapnya.
Sementara itu, Camat Barat I Selvi Novra menambahkan pencegahan stunting diawali dari anak remaja serta menekankan pentingnya kerjasama lintas sektor dalam penurunan prevalensi stunting di Kecamatan Barat I.
Dalam upaya mencapai penurunan prevalensi stunting kesehatan minilok l Lintas Sektor menjadi ruang untuk membangun komitmen bersama.
Seperti melibatkan pemangku kepentingan dari berbagai lapisan masyarakat.
BACA JUGA:Peran Bapak Asuh Stunting Belum Maksimal, Pj Bupati Lahat Tekankan Ini
BACA JUGA:Menyentuh! Polres Ogan Ilir dan Bhayangkari Beri Bantuan dan Periksa Kesehatan Anak-Anak Stunting
Termasuk Camat, Lurah, KUA,tokoh masyarakat, agama, dan pemuda, serta puskesmas bertujuan untuk menurunkam prevalensi stunting secara bersama-sama.
"Bukan kerja hanya KB saja atau Camat dan Lurah saja akan tetapi kerja bersama secara pertahelik untuk menurunkan prevalensi stunting,” katanya.
Selvi mengajak para undangan untuk aktif berpartisipasi dalam kegiatan ini dan berharap agar semua kegiatan dapat berjalan lancar.
“Kegiatan Intervensi ini serentak pencegahan Stunting di Kecamatan Barat I,” terangnya.
BACA JUGA:Wujudkan Zero Stunting di Palembang, Pj Walikota Rutin Bagikan Makanan Tambahan ke Masyarakat
BACA JUGA:Tekan Angka Stunting, Satgas TMMD Reguler Ke-121 Kodim Tanggamus Tempuh Langkah Ini
Di sisi lain Sekdin PPKB Lubuklinggau Nurul Aini memaparkan meteri bahwa salah satu kelompok yang patut dan tepat disasar agar berperan dalam pencegahan stunting adalah remaja.