HEBOH! Nama-nama Wilayah di Bahrain dalam Google Maps Berubah Jadi AFC Mafia

Senin 14 Oct 2024 - 08:32 WIB
Reporter : Citra Utama
Editor : Citra Utama

Di kolom review, warganet +62 ramai menuliskan sindiran AFC Mafia, berikut beberapa di antaranya:

BACA JUGA:Bermain Imbang, Timnas Indonesia Bikin Ranking FIFA Bahrain ‘Nyungsep’

"AFC adalah federasi yang rusak! Dinasti presiden AFC dari Bahrain yang telah mencalonkan diri selama 3 periode harus dibubarkan!" ujar Andy K.

"Wakkakaa 90+6=99..best match," kata Diky Ardian.

Sebelumnya akun Instagram @afcasiancup memposting video singkat gol Rafael Struick yang menggetarkan gawang Bahrain dan membuat Indonesia sempat unggul 2-1.

"Rafael Struick's first senior goal for Team Garuda," demikian tulisan di caption atas gol pertama Rafael Struick untuk Timnas Indonesia senior. 

Gol yang dicetak pada menit ke-74 itu dinilai memukau, di mana tendangan Struick yang pelan tapi melengkung tak dapat diantisipasi oleh kiper Bahrain.

Namun, gol cantik Struick gagal membawa Indonesia meraup kemenangan. 

Mohamed Marhoon menyarangkan gol penyama kedudukan di menit ke-99. 

Gol tersebut dianggap kontroversi lantaran waktu tambahan di masa injury time hanya enam menit, tapi wasit asal Oman, Ahmed Al Kaf,

tak juga meniup peluit.

Netizen Indonesia jelas tak terima dan sampai saat ini terus melancarkan protes, termasuk dalam unggahan gol Struick itu yang mendapat banyak komentar negatif dari netizen terkait jalannya pertandingan dan kepemimpinan wasit.

Tagar #afcmafia juga banyak bermunculan di kolom komentar yang berkumandang sebagai aksi protes pada kepemimpinan wasit Ahmed Al Kaf yang berasal dari Oman. 

AFC dinilai turut bertanggung jawab atas hasil akhir yang kontroversial tersebut dan juga didesak untuk melakukan investigasi.

Di balik layar pertandingan sepak bola, dunia maya justru menjadi ajang "pertandingan" baru, di mana para penggemar yang merasa dikhianati oleh hasil pertandingan mencari cara untuk menyuarakan ketidakpuasan mereka. 

Bahrain kini tidak hanya harus menghadapi kritikan di lapangan, tetapi juga dalam lanskap digital yang terus berubah di tangan para peretas yang marah. 

Kategori :