Suara Pilkada 2024! Mahasiswa Pasca Sarjana FISIP Unsri Sebut ini Tugas Mendesak Kepala Daerah Terpilih

Jumat 18 Oct 2024 - 17:45 WIB
Reporter : M Iqbal
Editor : M Iqbal

Untuk memperbaiki mentalitas aparatur tersebut, ada beberapa hal yang penting untuk diperhatikan oleh Kepala Daerah terpilih:

BACA JUGA:Sebut Tak Pernah Kenal Bupati OKU Timur, Warga Desa Cipto Komitmen Pilih Fery- Herly di Pilkada

BACA JUGA:Akui Kekecewaan! Warga OKU Timur Pilih Dukung Fery-Herly di Pilkada, Ini 9 Program Unggulannya

Pertama, Teladan Kepemimpinan: 

Kepala Daerah harus menjadi orang pertama yang memberikan contoh bagi bawahannya bagaimana seharusnya aparatur pemerintah bekerja. 

Seperti yang diungkapkan Jim Kouzes dan Barry Posner dalam buku The Leadership Challenge, “Kepemimpinan adalah tentang memberikan contoh. Jika Anda ingin orang lain percaya pada sesuatu dan bertindak sesuai dengan itu, Anda harus siap melakukan hal yang sama”

Kedua, Budaya Kerja Yang Positif: 

BACA JUGA:BZ-WIN Menang di Pilkada Lahat, Kak Wari: Komitmen Kesejahteraan Tenaga Kesehatan akan Diperhatikan

BACA JUGA:Benarkah Kotak Kosong Pada Pilkada 2024 di Dharmasraya Menjadi Peluang Besar bagi Calon Tunggal?

Budaya kerja yang positif akan mendorong para aparatur untuk bekerja dengan lebih produktif dan inovatif. 

Selain itu, melaui budaya kerja yang positif, akan terjadi peningkatan semangat kerja seraca kolektif dalam melayani kepentingan masyarakat. 

Seorang individu aparatur akan malu memiliki kinerja yang rendah jika dia melihat lingkungannya memiliki kinerja yang tinggi.

Ketiga, Penerapan Sistem Meritokrasi: 

BACA JUGA:Jelang Pilkada Serentak, Polres Ogan Ilir Gencar Lakukan Colling System

BACA JUGA:7.000 Ribu Anggota ADO Satu Suara Menangkan RDPS di Pilkada Palembang

“Right man in the right place” adalah konsep manajemen SDM yang harus dilakukan untuk memperbaiki mentalitas aparatur. 

Dengan sistem ini, maka para aparatur akan menyadari bahwa untuk menduduki sebuah posisi maka yang akan dilihat adalah kompetensi, kinerja, dan integritas, bukan karena hubungan pribadi, afiliasi politik, atau faktor non-profesional lainnya. 

Keempat, Sistem Reward & Punishment yang adil: 

Di kalangan aparatur pemerintahan sering terdengar ungkapan “rajin malas gaji sama”. 

BACA JUGA:Ini Jadwal Debat Publik Pilkada OKU Timur 2024, 2 Paslon Siap Bersaing di Pesta Demokrasi

Kategori :