Mahasiswa Universitas Andalas Beber Fakta Mengejutkan Media Sosial Pengaruhi Persepsi Publik di Pilkada 2024

Minggu 20 Oct 2024 - 11:45 WIB
Reporter : M Iqbal
Editor : M Iqbal

Keterlibatan aktif masyarakat dalam melaporkan informasi yang keliru juga sangat dibutuhkan. 

Ini bukan hanya soal mengawasi informasi, tetapi juga menciptakan kesadaran kolektif untuk menjaga integritas proses pemilu. 

Dengan adanya saluran yang jelas untuk melaporkan hoaks, masyarakat dapat berkontribusi pada transparansi dan keadilan dalam pemilu.

Langkah-langkah ini akan berkontribusi pada terciptanya lingkungan politik yang lebih sehat dan meningkatnya kepercayaan terhadap sistem demokrasi. 

BACA JUGA:Viral Peringatan Darurat Garuda Biru Banjiri Media Sosial, Maksudnya Apa?

BACA JUGA:Keluarga Remaja Putri Jatuh Saat Panjat Pinang, Ungkap Hal Ini di Media Sosial

Media sosial saat ini berfungsi untuk platform yang sangat berpengaruh dalam konteks pemilihan umum dan pemilihan kepala daerah, yang memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara calon dan pemilih. 

Dengan cepatnya arus informasi, para calon dan partai politik dapat membangun citra serta mempengaruhi pandangan publik, terutama di kalangan generasi muda. 

Fenomena seperti penggunaan hashtag pada Pemilu 2019 menunjukkan potensi media sosial dalam membentuk opini masyarakat dan meningkatkan partisipasi politik. 

Namun, di balik potensi positif tersebut, media sosial juga menghadapi tantangan serius berupa penyebaran informasi yang tidak benar atau hoaks, yang dapat menyebabkan kebingungan di kalangan pemilih dan merusak integritas pemilu. 

BACA JUGA:Pagelaran Dulmuluk Bisa Jadi Media Sosialisasi, Kok Bisa? Ini Penjelasan Seniman Palembang

BACA JUGA:Ga Neko-Neko! Mahasiswa Unand Beber Media Sosial Efektif Meningkatkan Kesadaran Hukum Warga +62

Penyebaran hoaks dapat mengurangi kepercayaan terhadap lembaga penyelenggara pemilu dan memicu polarisasi dalam masyarakat. 

Oleh karena itu, sangat penting bagi para kandidat dan tim kampanye untuk memanfaatkan media sosial secara bijaksana, dengan menekankan pada penyebaran informasi yang akurat dan relevan. 

Meningkatkan literasi media di kalangan masyarakat juga menjadi prioritas, agar mereka dapat dengan mudah membedakan antara informasi yang valid dan berita palsu. 

Selain itu, partisipasi masyarakat dalam melaporkan hoaks dan terlibat dalam diskusi politik sangat diperlukan untuk menjaga integritas proses pemilu. 

Kategori :