KORANPALPRES.COM - Setelah hampir 7 tahun proses pembangunan, Jalan Tol di Sumatra Barat tepatnya Tol Padang-Si Cincin masih terjebak dalam ketidakpastian.
Proyek ini, yang seharusnya menjadi harapan baru bagi masyarakat dalam hal transportasi dan konektivitas, justru menjadi simbol lambatnya progres pembangunan infrastruktur di provinsi tersebut.
Mengapa proyek yang dimulai dengan antusiasme tinggi ini tak kunjung rampung?
Mari kita telusuri berbagai faktor yang memengaruhi kemunduran proyek ini, berdasarkan informasi yang dikutip koranpalpres.com dari kanal YouTube TOLLROAD INDONESIA.
Seperti diketahui, Jalan Tol Padang-Si Cincin diresmikan melalui ground breaking oleh Presiden Joko Widodo pada Februari 2018, menandai langkah awal dalam pengembangan infrastruktur di Ranah Minang.
Dengan panjang total 36,6 km, jalan tol ini diharapkan dapat menghubungkan Padang dengan kawasan lainnya, mempercepat distribusi barang dan mobilitas masyarakat.
Namun, seiring berjalannya waktu, harapan tersebut mulai pudar.
Kendala Pembebasan Lahan
Salah satu penyebab utama lambatnya progres pembangunan adalah masalah pembebasan lahan.
BACA JUGA:Jalan Tol Trans Sumatera: HKI Percepat Pembangunan Ruas Rengat-Pekanbaru, Rampung Tahun 2026?
Meskipun data terbaru menunjukkan bahwa pembebasan lahan telah mencapai 97,54%, tantangan dalam menyelesaikan administrasi dan ganti rugi lahan kerap menyebabkan penundaan.
Proses negosiasi dengan pemilik tanah sering kali berlarut-larut, memperlambat konstruksi yang seharusnya dapat dilakukan bersamaan dengan penyelesaian lahan.