Menurut situs resmi Layanan Pemadam Kebakaran London, baterai pada ponsel memang dapat menimbulkan risiko kebakaran bila tidak digunakan dengan benar.
Misalnya, mengisi daya secara berlebihan, terjadi korsleting, rusak, atau terendam air.
Untuk ponsel milik Tolfree sendiri, dalam buku manual, vendor pembuat ponsel tersebut sudah menyebutkan bahwa ada risiko kebakaran jika gadget tertutup selimut atau bahan tebal lainnya, sebagaimana dihimpun dari ABC News.
4. Risiko Kemandulan
Alasan untuk tidak lagi tidur sambil taruh HP di bawah bantal ialah karena adanya risiko yang menyebabkan ketidaksuburan atau kemandulan pada pria.
Dalam penelitian terpisah, radiasi yang dipancarkan oleh smartphone ternyata bisa mengakibatkan penurunan kualitas sperma.
Hal ini kemudian meningkatkan risiko kemandulan pada pria.
Hal ini terungkap dalam penelitian berjudul The Influence of Direct Mobile Phone Radiation on Sperm Quality yang dilakukan oleh Igor Gorpinchenko dkk pada 2014 lalu.
Para peneliti mengambil sampel sperma dari 32 pria sehat.
Lalu sampel tersebut dibagi menjadi dua kelompok, yaitu A dan B, dengan jumlah yang sama rata.
Baik sperma dari kelompok A dan B diinkubasi selama 5 jam di dalam termostat.
Namun bedanya, sperma kelompok B diberikan perlakuan tambahan, berupa adanya ponsel dalam keadaan standby atau menyala yang diletakkan di dekat termostat.
Hasilnya, kelompok B memiliki jumlah spermatozoa dengan gerakan progresif yang lebih sedikit, ketimbang kelompok A yang tidak diinkubasi dengan ponsel dalam keadaan standby.
"Jumlah spermatozoa gerakan non-progresif lebih tinggi secara signifikan pada kelompok yang dipengaruhi oleh radiasi ponsel. Fragmentasi DNA juga secara signifikan lebih tinggi pada kelompok ini," tulis Gorpinchenko dkk.
Para peneliti berkesimpulan, ada korelasi antara paparan radiasi dari smartphone, terhadap tingkat DNA-fragmentasi dan penurunan motilitas sperma.
Motilitas sendiri adalah kemampuan sperma untuk bergerak secara efisien untuk membuahi sel telur dan menghasilkan kehamilan yang sukses.