Benarkah Sarapan yang Terbaik adalah Tidak Sarapan? Ini Penjelasan Ahli

Kamis 31 Oct 2024 - 12:11 WIB
Reporter : Citra Utama
Editor : Citra Utama

Sebab, dengan sarapan lambung akan terisi makanan yang akan menetralisir asam lambung. 

Apabila lambung kosong terlalu lama akan meningkatkan asam lambung dan jika ini terus dibiarkan akan memicu mual dan muntah.

 

Efek Jangka Panjang Tidak Sarapan

Dosen Departemen Gizi Kesehatan FKKMK UGM ini kembali mengimbau masyarakat untuk tidak melewatkan sarapan pagi. 

Sebab, tidak hanya berpengaruh pada tubuh dan otak dalam jangka pendek, tetapi ada ancaman jangka panjang yang mengintai jika terlalu sering mengabaikan sarapan.

Mirza mengatakan, orang yang sering melewatkan sarapan lebih berisiko terkena penyakit jantung koroner. 

Dari riset terdahulu disebutkan bahwa orang dalam rentang usia 45-82 tahun yang melewatkan sarapan berisiko lebih tinggi terkena jantung koroner.

“Riset ini sudah berlangsung selama 16 tahun sehingga menunjukkan jika risiko tersebut tidak main-main,” tuturnya.

Seseorang yang memiliki jantung koroner, lanjutnya, lebih berisiko terhadap serangan jantung. 

Selain itu, kebiasaan melewatkan sarapan akan memicu obesitas yang akan memicu munculnya penyakit-penyakit lain. 

Tidak sarapan menjadikan tingkat lapar tinggi dan akan makan dengan kalap dalam porsi yang tidak terkontrol di siang atau malam harinya.

Selain itu, kecenderungan makanan yang dipilih adalah makanan cepat konsumsi yang tinggi lemak yang akan memicu diabetes, darah tinggi, serta serangan jantung.

 

Risiko Terkena Kanker

Melewatkan sarapan juga berisiko terkena kanker. 

Dengan melewatkan sarapan akan menyebabkan ketidakseimbangan metabolisme dalam tubuh. 

Adanya gangguan metabolik dalam tubuh dapat menyebabkan tubuh berlebih atau kekurangan zat penting untuk kebutuhan sel tubuh sehingga meningkatkan risiko terkena kanker.

Kategori :