Bahkan hal tersebut bisa menimbulkan ketegangan, kecemburuan, atau kecanggungan. Meskipun kita sebetulnya berniat yang baik sekalipun. Kendati penting untuk terbuka tentang literasi keuangan, mengungkapkan informasi keuangan pribadi yang terperinci adalah sesuatu yang harus dilakukan dengan hati-hati dan bukanlah sebuah hal yang bijaksana.
3. Rahasia Pribadi
Psikologi menunjukkan bahwa ketika sebuah rahasia terbongkar dan terkuak, rahasia tersebut tidak akan pernah bisa ditarik kembali. Ini tergantung pada sifat rahasia dan reaksi orang yang kamu beri tahu.
Hal semacam itu dapat melahirkan perasaan menyesal, cemas, bahkan malu.
Ketika membagikan rahasia pribadi, itu juga bisa membebani orang yang kamu beri tahu.
Mereka bisa jadi merasa berkewajiban untuk menyimpan rahasia kamu. Ini merupakan hal yang berat dan bisa berpotensi menyebabkan ketegangan dalam hubungan.
4. Tujuan Hidup
Ketika kamu menceritakan tujuan hidup kamu dengan orang lain, ini akan menciptakan rasa pencapaian yang prematur.
Bisa jadi ini karena pujian dan validasi yang kamu terima atas ambisi kamu bisa menipu otak. Sehingga hal itu yang membuat kamu merasa seolah-olah telah mencapainya.
BACA JUGA:Langkah Ini Dilakukan Psikologi Biro SDM Polda Sumsel Antisipasi kekerasan di dunia Pendidikan, Apa?
BACA JUGA:Psikolog Sumsel Ungkap Peran Besar Keluarga dalam Kehidupan Bangsa
Di samping itu, berbagi tujuan hidup kamu akan dapat membuat tujuan tersebut menjadi sasaran pengawasan dan pendapat orang lain. Bahkan besar juga kemungkinan ada yang bisa menghalangi atau mengalihkan kamu dari jalur yang sebenarnya.
5. Perbuatan Baik
Jika kamuingin menceritakan kebaikan yang kamu lakukan, berhati-hatilah karena hal itu bisa menimbulkan persepsi ketidaktulusan atau keinginan untuk diakui.