Penghematan waktu hingga 1 jam 20 menit ini tentunya akan sangat menguntungkan bagi masyarakat, terutama bagi para pelaku usaha yang bergantung pada transportasi cepat.
“Dengan adanya Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan, kami berharap mobilitas masyarakat dan barang akan semakin lancar. Ini juga akan mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah,” ujar Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim yang dikutip dari website hutamakarya.com.
Pembangunan jalan tol ini juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas modern untuk menjamin kenyamanan dan keamanan pengguna.
BACA JUGA:Pj Bupati Muba Dukung Penuh Percepatan Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera
Fasilitas tersebut meliputi 1 Gerbang Tol, 1 Simpang Susun, 2 Jembatan, 4 Underpass, 2 Overpass, dan 1 pasang Rest Area Tipe A di KM 41.
Semua fasilitas ini dirancang dengan mengutamakan standar keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan.
Hutama Karya Terapkan BIM dan SHMS untuk Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan
Lebih lanjut, Hutama Karya menerapkan teknologi canggih dalam proses konstruksi.
Salah satunya adalah penggunaan Building Information Modelling (BIM) yang memungkinkan visualisasi proyek secara menyeluruh dan optimasi koordinasi antar tim.
Selain itu, sistem Structural Health Monitoring System (SHMS) digunakan untuk memantau kondisi struktur secara real-time, menjamin ketahanan infrastruktur dalam jangka panjang.
BACA JUGA:Daftar Proyek Jalan Tol yang Berlanjut di Pemerintahan Presiden Prabowo, Tol Trans Sumatera Termasuk
BACA JUGA:Era Presiden Prabowo Tol Sepanjang 2.300 Km Bakal Dibangun
Di lapangan, teknologi Atmos UAV Marlyn juga dimanfaatkan untuk pemetaan dan pengukuran volume timbunan, sehingga akurasi data dapat terjaga.
Namun, proyek ini tidak tanpa tantangan.
Salah satu tantangan utama adalah trase jalan tol yang melintasi pipa gas alam.