BACA JUGA:XL Axiata Kenalkan Solusi Smart Manufacture
Strategi tersebut terus diterapkan di sepanjang sembilan bulan ini.
Hasilnya, data net promoter score (NPS) terus meningkat secara signifikan, sehingga mendorong penggunaan layanan dan pada akhirnya juga membantu meningkatkan pendapatan.
Hasil dari penerapan strategi berbasis digital melalui data analytics juga memungkinkan XL Axiata berinvestasi di area yang bernilai tinggi dan membangun jaringan, termasuk untuk memenuhi permintaan dari seluruh segmen pelanggan.
Dengan data analytics ini juga memungkinkan XL Axiata mengevaluasi key performance indicator (KPI) di semua aspek terkait pelanggan, kampanye pemasaran, dan loyalitas pelanggan.
BACA JUGA:Melejit, Kinerja Laba Bersih XL Axiata Rp547 Miliar di Kuartal I 2024
BACA JUGA:XL Axiata Hadirkan 59 BTS 4G di Jalan Tol Trans Sumatera Palembang- Lampung, Demi Sinyal yang Aman
Sehingga perusahaan dapat merancang strategi yang tepat untuk menghadapi tantangan dan pelangan XL Axiata sehat per akhir September 2024.
Utang kotor tercatat di angka Rp12,7 triliun, dengan rasio gearing net debt to EBITDA (termasuk finance lease) sebesar 2,5x.
Utang bersih tercatat sebesar Rp 10,9 triliun.
XL Axiata tidak memiliki utang berdenominasi USD.
BACA JUGA: 5 Tips Internetan Tetap Lancar saat Libur Lebaran, Yuk Ikuti Tips dari XL Axiata
BACA JUGA:XL Axiata Pastikan Sinyal Lancar Selama Arus Mudik Lebaran, Ini yang Dilakukan
Sebesar 47% dari pinjaman yang ada saat ini memiliki suku bunga mengambang (floating) dan 53% memiliki suku bunga tetap.
Free Cash Flow (FCF) berada pada tingkat yang sehat, dengan peningkatan sebesar 23%, menjadi Rp7,6 triliun.
XL Axiata juga terus meningkatkan pemanfaatan teknologi artificial intelligence (AI) untuk mendorong peningkatan pendapatan dan penghematan biaya operasional perusahaan.