Di era globalisasi, saat teknologi komunikasi dan informasi berjalan masif, partisipasi politik berubah.
BACA JUGA:Media Massa Punya Peran Aktif Luar Biasa dalam Pilkada 2024, ini Kata Mahasiswa Universitas Andalas
Berinovasi serta merambah pada berbagai platform media sosial.
Tidak hanya masyarakat, tapi para kandidat Politik pun mulai menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi.
Menyebar luaskan Politik menjadi salah satu isu yang paling digemari menjelang kontestasi.
Tidak terbatas pada platform YouTube, melainkan TikTok yang menjadi platform hiburan juga ikut serta dalam sosialisasi politik.
Membuat masyarakat yang menggunakan berbagai platform dalam kehidupan sehari-hari agar melek pada permasalahan ataupun isu-isu terkini politik, terutama generasi Z sebagai pengguna platform media sosial terbanyak serta sebagai pemilih dengan persentase terbesar.
Hal ini dibuktikan dengan banyaknya masyarakat platform media sosial yang terpancing memberikan berbagai argumentasi yang kemudian menjadi pertimbangan dalam memilih bakal calon.
Hal tersebutlah yang disebut sebagai partisipasi politik era digital yang inovatif yang mengartikan bahwa partisipasi politik di Indonesia meningkat.
Bahkan, diketahui belakangan, partisipasi politik di Indonesia berhasil berperan masif dengan memunculkan berbagai track record peserta Pemilu.
BACA JUGA:Wajib Simak! Mahasiswa Universitas Andalas Temukan Relevansi ESG dengan Industri 5.0
BACA JUGA:Mahasiswa Universitas Andalas Temukan Fakta Mengejutkan, Musik dapat Kurangi Stres pada Hewan Ternak
Sehingga bisa menjadi wadah bagi para pemilih untuk mulai meyakinkan keinginannya untuk memilih calon yang tepat, sesuai dengan kompetensi serta kualifikasi dari masing-masing calon yang dipercaya dapat menjadikan Indonesia lebih baik ke depannya melalui regulasi-regulasi yang akan diterapkan.