Sudahkah Partisipasi Politik Digital di Indonesia Berjalan Baik? Ini Kata Mahasiswa Universitas Andalas

Jumat 08 Nov 2024 - 14:17 WIB
Reporter : M Iqbal
Editor : M Iqbal

Mengentaskan berbagai isu skrusial yang akan berdampak pada kemajuan Indonesia. 

Menjadikan Indonesia emas pada tahun 2045. 

Namun, di balik penerapan hadirnya media sosial sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam kontestasi demokrasi ada akibat yang harus ditanggung. 

BACA JUGA:Mahasiswa Universitas Andalas Ulas ESG dalam Konteks Global dan Relevansinya dengan Industri 5.0

BACA JUGA:Mahasiswa Universitas Andalas Sebut Pengaruh Baik Politik Identitas dalam Budaya Perpolitikan di Pemilu 2024

Yaitu munculnya hoax atau informasi palsu yang justru ikut memporak-porandakan demokrasi Indonesia. 

Tidak hanya itu, media sosial juga memberikan efek perpecahan yang diakibatkan oleh isu SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan).  

Ketika kemudian pastisipasi yang seharusnya memberikan dampak masif pada pergerakan partisipasi politik di Indonesia justru menunjukkan adanya indikasi perpecahan. 

Adanya buzzer-buzzer politik yang memanasi masa kontestasi demokrasi.

 BACA JUGA:Mahasiswa Universitas Andalas Bahas Strategi ESG di Industri 5.0 Songsong Era Baru Bisnis Berkelanjutan

BACA JUGA:Mahasiswa Universitas Andalas Kupas Tuntas Budaya Politik sebagai Cermin Identitas dan Dinamika Demokrasi

Membawa masalah baru yang justru tidak kunjung terselesaikan.

Sehingga, meskipun partisipasi politik di Indonesia mulai membaik, perlu diperhatikan point mengenai dampak apa saja yang bisa timbul kemudian. 

Diharapkan sejak saat sekarang, institusi maupun lembaga terkait harus lebih masif dalam pencegahannya.

Sehingga kemudian tidak ada insiden besar akan terjadi yang berindikasi pada terancamnya kesatuan masyarakat Indonesia menjelang kontestasi demokrasi, terutama Pilkada yang akan terlaksana dalam waktu dekat. 

BACA JUGA:4 Mahasiswa Universitas Andalas Sebut Optimalisasi Pengolahan Limbah Sapi Tingkatkan Efisiensi Peternakan

Kategori :