2. Uni Emirat Arab
BACA JUGA:Pusing Jadi Orang Dewasa, Coba Kebiasaan Mudah Ini Untuk Bantu Menemukan Kedamaian Batin
BACA JUGA: Sering Susah Fokus? 5 Kebiasaan Negatif Ini Mempengaruhi Konsentrasi Saat Belajar
Tidak mengherankan jika jam kerja yang diperpanjang telah menjadi hal yang lumrah di Uni Emirat Arab (UEA), salah satu pusat perekonomian dunia.
Karyawan biasanya bekerja lebih dari lima puluh jam seminggu, khususnya di sektor swasta.
UEA menerapkan jam kerja yang panjang untuk mengakomodasi tuntutan bisnis yang berkembang pesat, sekaligus menerapkan peraturan cuti dan hari libur yang lebih longgar.
Bagi karyawan, hal ini sering kali mengakibatkan stres dan penurunan kualitas hidup.
BACA JUGA:Kebiasaan Malam Hari Bikin Awet Muda, Rahasia Kulit Kencang yang Jarang Diketahui
BACA JUGA:7 Kebiasaan Orang Indonesia yang Dianggap Aneh Oleh Bule, Nomor 3 Bikin Risih
3. Kongo
Situasi sosio-ekonomi di Kongo sulit dan mencakup kemiskinan serta kurangnya lapangan kerja yang baik.
Banyak pekerja asal Kongo bekerja di sektor pertambangan dan pertanian, yang menuntut jam kerja yang panjang (sekitar 48,6 jam).
Untuk menghasilkan cukup uang untuk menutupi pengeluaran sehari-hari, para pekerja biasanya menerima keadaan ini.
BACA JUGA:5 Kebiasaan Sebelum Sarapan yang Bisa Membantu Menurunkan Berat Badan
BACA JUGA:Ingin Terlihat Cerdas dan Berwibawa? Ini 4 Kebiasaan Sederhana yang Bisa Kamu Lakukan!
Namun, karena stres yang berkepanjangan, beban kerja yang berlebihan seringkali meningkatkan risiko gangguan kesehatan mental.