Adat mandi yang saling mencoret wajah dengan bedak putih akan dilakukan pada puncak perayaan Rabo-Rabo.
BACA JUGA:Ternyata Begini Acara Tradisi Penerimaan Warga Baru di Kompi Mayonif 200 Bhakti Negara
Amalan ini dianggap melambangkan permulaan dan penyambutan Tahun Baru, serta penebusan dosa dan pengampunan.
2. Wayang Wahyu (Yogyakarta)
Adat istiadat Natal di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pun tak kalah khas dan menarik untuk disimak.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, adat istiadat Natal di Yogyakarta dihidupkan melalui pertunjukan seni Wayang Wahyu, yaitu pertunjukan wayang kulit yang terinspirasi dari kisah-kisah alkitab.
Wayang Wahyu berfungsi sebagai sarana penyampaian wahyu atau firman Tuhan, selain sebagai pertunjukan seni wayang yang “biasa”.
Yang lebih menarik lagi, ritual Wayang Wahyu telah berkembang menjadi simbol toleransi terhadap keberagaman dan cara untuk menunjukkan akulturasi budaya.
3. Ngejot dan Penjor (Bali)
Tak heran jika sobat Parekraf mengetahui bahwa Bali terkenal dengan tingkat toleransi beragama yang sangat tinggi. Tradisi Ngejot dan Penjor saat Natal adalah salah satunya.
BACA JUGA:Dorong Pelaku IKM kembangkan Produk jamu Tradisional, Pemkab OKU Timur Berikan Bantuan Ini
Sederhananya, Ngejot adalah adat istiadat Natal di mana masyarakat saling berbagi makanan.