Masakannya diolah secara khusus untuk mengakomodir agama masing-masing orang, yang memiliki keunikan tersendiri.
Sedangkan Penjor adalah kebiasaan mendirikan bambu yang tinggi dan melengkung sebagai tanda penghargaan atas nikmat Tuhan.
4. Marbinda dan Marhobas (Sumatera Utara)
Marbinda dan Marhobas, adat istiadat perayaan Natal masyarakat Batak Toba di Sumatera Utara, juga tak kalah memukau.
Hewan secara tradisional disembelih sebelum Natal sebagai bagian dari tradisi Marbinda. Marhobas, sebaliknya, adalah kebiasaan laki-laki memasak makanan yang disembelih.
Arti penting adat istiadat Natal Marhobas dan Marbinda lebih dari sekadar sebagai pengingat persaudaraan dan persatuan antarkomunitas. Namun, sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan.
5. Meriam Bambu (Flores)
BACA JUGA:Jam Tangan Omega Merangkul Tradisi Dengan Seamaster Aqua Terra
BACA JUGA:Ada Tradisi Penerimaan Warga Baru di Korem Gatam, Ini Pejabat Tinggi Yang Memimpin
Berikutnya adalah Meriam Bambu, sebuah adat Natal yang diperingati di Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Salah satu adat istiadat Natal yang paling membahagiakan di Indonesia adalah Meriam Bambu yang sudah dilakukan sejak tahun 1980an.
Suara gemuruh meriam bambu pernah digunakan untuk menyampaikan kabar duka.
Namun seiring berjalannya waktu, kebiasaan Natal ini menjadi salah satu cara merayakan kelahiran Yesus Kristus.
BACA JUGA:Sidak Pasar Tradisional Sekip Ujung, Pj Walikota Palembang Temukan Pedagang Nakal