Launching Gerakan Pelajar Cinta Megalitik, Pemkot Pagaralam Ajak Generasi Muda Cintai Warisan Budaya Masa Lalu

Sabtu 16 Nov 2024 - 09:08 WIB
Reporter : Eko Wahyudi
Editor : Eko Wahyudi

Megalit Tanah Besemah di Pagaralam dari Zaman Prasejarah

Megalit Tanah Besemah merupakan lingkungan situs megalitik dari zaman prasejarah.

Dari berbagai area tersebut ditemukan artefak-artefak, namun sebagian besar kondisi artefak sudah banyak yang rusak, dan sebagian lagi masih terkubur dan belum terindentifikasi.

BACA JUGA:Tanah Besemah Pusat Megalitikum, Ini 3 Situs yang Layak Anda Kunjungi

BACA JUGA:Pasemah Geger Lagi! Ketua Panoramic of Lahat Dapati Situs Megalitik Terbaru dan Pertama di Mulak Sebingkai

Menurut Van der Hoop, seorang peneliti berkebangsaan Belanda arca megalitik dari situs-situs di Pagaralam ada dua jenis.

Jenis pertama menggambarkan satu wujud rupa atau sosok tunggal, yaitu berupa manusia atau hewan.

Sedang jenis kedua menggambarkan lebih dari satu rupa atau sosok jamak, menggambarkan sosok manusia dengan manusia atau manusia dengan hewan.

Wisata Budaya di Pagaralam tidak kalah dari wisata alamnya. Kekayaan budaya di Pagaralam bahkan banyak pihak memercayainya sudah ada sejak ribuan tahun lalu.

BACA JUGA:Rampungkan Konservasi 4 Situs Megalitik di Sumatera Selatan, BPK Wilayah VI Gandeng Juru Pelihara Cagar Budaya

BACA JUGA:Kaya Situs Megalitik! Begini Kata 4 Pakar di Seminar Kajian Koleksi Museum Negeri Sumsel

Itu bahkan sebelum kerajaan Sriwijaya menguasai nusantara. Benarkah seperti itu?

Betapa tidak kebudayaan kuno berupa megalitikum misalnya, tidak mungkin baru muncul di kerajaan Sriwijaya.

Peneliti budaya di Dinas Pendidikan Kebudayaan Kota Pagaralam, Refnaldi meyakini sebaran batu megalitikum di Tanah Besemah termasuk di daerah yang masuk wilayah Kabupaten Lahat adalah kebudayaan purba yang telah hidup di Pagaralam.

Sayangnya tidak ada naskah atau catatan resmi selain dongeng yang ada di masyarakat terkait batu-batu megalitikum itu.

“Seperti ada missing link antara zaman itu dengan  zaman berikutnya seperti zaman kerajaan Sriwijaya,” kata dia.

Kategori :