"Pada awalnya orang mengira bahwa spesies lain tidak memiliki budaya," kata Morgan.
BACA JUGA:Ini 6 Fakta Mencengangkan Dunia tentang Populasi Dunia Tahun 2023
BACA JUGA:10 Negara dengan Populasi Yahudi Terbanyak, Negara Terakhir Anggap Sepakbola Sama dengan Agama
Menurut dia sekarang kita tahu bahwa banyak spesies lain yang memiliki budaya itu. Dulu orang mengira bahwa hanya budaya manusia yang terakumulasi atau berevolusi seiring waktu.
Ternyata, kata Morgan budaya hewan juga dapat melakukan hal ini.
Jadi, jika hewan memang memiliki budaya yang berevolusi, Apa bedanya manusia?
Alasan Mengapa Populasi Manusia Lebih Banyak
BACA JUGA:10 Suku Dengan Populasi Terbesar di Indonesia, Sumatera Selatan Nomor Berapa Ya?
BACA JUGA:Fakta Menarik Jawa Barat, Tempat Mojang Geulis dan Provinsi dengan Penduduk Terbanyak di Indonesia
Dalam makalah mereka "Human culture is uniquely open-ended not uniquely cumulative" dan diterbitkan dalam jurnal Nature Human Behaviour, Profesor Morgan dan Marcus Feldman dari Universitas Stanford membahas pertanyaan.
Menurut hipotesis baru mereka, manusia bisa mendominasi dan begitu istimewa karena faktor "keterbukaan". Keterbukaan diartikan sebagai kemampuan manusia untuk berkomunikasi dan memahami kemungkinan yang tak terbatas jumlahnya dalam hidup.
Morgan menjelaskan cara hewan berpikir tentang apa yang mereka lakukan membatasi cara budaya mereka berevolusi.
Salah satu kelemahan hewan tidak dapat membayangkan urutan yang rumit dengan mudah. Selain itu hewan tidak dapat membayangkan sub tujuan.
BACA JUGA:Negara Uni Eropa Mana yang Penduduknya Paling Banyak Mempelajari Bahasa?
BACA JUGA:Ada Jepang di Nomor 1, Ini Daftar 10 Negara dengan Penduduk Paling Berpendidikan di Dunia
"Manusia mengerjakan langkah sistematis yang merupakan subtujuan, dan subtujuan ini memiliki langkah-langkah di dalamnya yang perlu saya jalankan dalam urutan yang tepat. Jadi keseluruhan hal ini merupakan prosedur yang rumit bagi hewan."