Paslon HDCU sendiri meraih elektabilitas yang didominasi dukungan suku Komering (60,7%) dan Jawa (58,6%).
Sementara MATAHATI memimpin di basis suku Ogan (43,8%).
Sedangkan paslon E-RA dikatakna masih kesulitan menarik dukungan kuat dari basis kedaerahan tertentu.
Kendati calon Wakil Gubernur Sumsel nomor urut 3 RA Anita Noeringhati berasal dari suku Jawa, namun suara Jawa tetap didominasi oleh HDCU.
BACA JUGA:Lebih dari Berobat Gratis! HDCU Punya Program Sumsel BERKAT, Warga Bisa Berobat Pakai KTP
BACA JUGA:Elektabilitas HDCU Sulit Disaingi, Bikin Paslon Lain Putar Otak
Hal ini menunjukkan keunggulan Herman Deru dan Cik Ujang dalam menarik simpati lintas etnis.
5. Pecahnya KIM Plus.
Pecahnya dukungan KIM Plus menjadi dua kubu besar menciptakan rivalitas antara HDCU dan MATAHATI.
Gerindra dan Golkar, 2 partai besar KIM Plus, gagal menyatukan dukungan untuk satu kandidat.
BACA JUGA:Jadi Merinding! Dari Halaman Monpera, Ribuan Warga Palembang Elu-Elukan Dukungan HDCU
BACA JUGA:Jelang Pilgub Sumsel 2024, Ribuan Warga PALI Antusias Sambut HDCU, Kehadiran Sosok ini Bikin Salfok
Situasi ini menjadi keuntungan bagi HDCU yang sukses merangkul pemilih lintas partai.
6. Strategi Kampanye: Tradisional Bertemu Digital
HDCU dinilai lebih unggul dari paslon lain terutama dalam berbagai pendekatan di antaranya:
a. Baliho dan Selebaran (53%): Tetap menjadi metode pengenalan kandidat yang efektif.
BACA JUGA:Senam Sehat Bertabur Doorprize Meriahkan Sosialisasi HDCU dan Ngesti-Amin, HUT Partai Demokrat ke-23
BACA JUGA:Menyala Abangku! Pengamat: Dukungan Harnojoyo dan Heri Amalindo Bikin HDCU Semakin Sulit Dikalahkan