b. Media Sosial (21%): Penggunaan platform digital membantu menjangkau pemilih muda, melampaui MATAHATI (13%) dan E-RA (13%).
c. Pendekatan Personal: Kehadiran tokoh partai pendukung HDCU di rumah-rumah warga (12,6%) memperkuat kedekatan emosional dengan pemilih.
7. Undecided Voters: Penentu Akhir Laga
Sebanyak 21,3% pemilih belum menentukan pilihan, mayoritas berasal dari:
BACA JUGA:Duet Ideal dan Paling Siap, Saatnya HDCU Nyalakan Sumsel
BACA JUGA:Siap Menangkan HDCU, Ini Alasan Paslon Al-Shinta Pasang Badan untuk Pilkada 2024
a. Perempuan: Kelompok pemilih yang cenderung fokus pada isu kesejahteraan.
b. Kelas Ekonomi Bawah: Potensi tinggi di wilayah rural yang sering terpinggirkan dalam kampanye.
c. Generasi Baby Boomers dan Generasi Y: Menunggu narasi yang menyentuh kebutuhan mereka.
MATAHATI dan E-RA memiliki peluang jika mampu menguasai momen debat kandidat dan memperkuat narasi perubahan.
BACA JUGA:HDCU Minta Masyarakat Muara Enim Menangkan Al-Shinta, Ini Kelebihan Dua Figur Sebagai Paslon
BACA JUGA:Kumandangkan Kemenangan HDCU-Berlian, Cawagub Sumsel H Cik Ujang Lantik IKD Lahat, Ini Tugasnya
Dukungan dari tokoh nasional seperti Prabowo Subianto untuk MATAHATI juga bisa menjadi game changer.
Dengan dominasi elektabilitas dan strategi kampanye yang kuat, HDCU tampak menjadi kandidat terdepan.
Namun, fragmentasi KIM Plus dan undecided voters tetap menjadi elemen yang bisa membalikkan keadaan.
Ini semakin menunjukkan bahwa Pilkada Sumsel 2024 bukan hanya soal memilih pemimpin, tetapi juga menentukan arah pembangunan provinsi yang kaya akan potensi ini.