Anak-anak harus tidur dan istirahat yang cukup dan berkualitas. Hal itu akan berpengaruh langsung pada kesehatan fisik dan mental mereka.
BACA JUGA:UN Akan Diterapkan Kembali, PGRI Dukung Rencana Penerapan Tersebut
BACA JUGA:2.439 Mahasiswa Baru Ikuti PKKBM, Berikut Ini Strategi Universitas PGRI Palembang Hadapi Persaingan
Kesuksesan program ini nantinya melibatkan peran aktif orang tua dan guru.
Orang tua di rumah adalah contoh dan teladan pertama dalam membentuk kebiasaan positif, sedangkan guru di sekolah menjadi pendukung utama.
Misalnya, guru dapat memotivasi anak untuk bangun pagi dan beribadah sebelum memulai aktivitas belajar.
Mendikdasmen juga menekankan pentingnya pendidikan berbasis rumah dengan peran penting orang tua, sebagai pendidik utama di luar sekolah.
Sehingga diharapkan mampu menciptakan suasana mendidik yang menyenangkan. Dengan demikian anak merasa dihargai dan termotivasi untuk terus mengembangkan dirinya.
BACA JUGA:65.000 Santri Ikuti Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan yang Diselenggarakan Kemenag
BACA JUGA:Mengintegrasikan Teknologi AI dalam Kurikulum Pendidikan
Menteri juga menyampaikan bahwa pendidikan karakter tidak boleh menjadi beban, tetapi harus menjadi pengalaman menyenangkan sebab pendekatan menakutkan atau otoriter hanya akan menjauhkan anak-anak dari nilai-nilai yang hendak ditanamkan.
Untuk program makanan bergizi juga penting guna meningkatkan gizi anak-anak Indonesia dalam masa pertumbuhan yang sekaligus akan membentuk generasi emas Indonesia 2045.
Ia juga mengatakan Kemendikdasmen berusaha memastikan makan bergizi gratis ini tidak sekadar meningkatkan gizi, tetapi juga menjadi bagian membangun karakter peserta didik.
Ia pun mengharapkan, implementasi Makan Bergizi Gratis dapat menyesuaikan kondisi sekolah. Selain itu juga dapat memberikan wadah kerja sama dengan warga sekitar sekolah.