"Kita berharap melalui Pilkada, akan melahirkan pemimpin yang berasal dari rakyat," aku dia.
Sebagaimana diketahui bahwa dalam Pilkada membutuhkan dana yang cukup besar, sehingga beberapa orang didukung oleh orang-orang yang luar biasa di belakang untuk mendukung hal pendanaannya.
Tapi untuk pendidikan dalam politik masyarakat harus cerdas jangan mau dimanfaatkan untuk suaranya untuk 5 tahun dengan cara dibayar dengan nominal tertentu.
Hal ini akan berdampak kepada masyarakat, untuk itu saatnya memilih pemimpin yang betul-betul paham dengan rakyat baik keinginan, kebutuhan dan lainnya yang diinginkan oleh rakyat.
"Kita harus berani menolak praktik politik uang, jangan mau dimanfaatkan dengan dibeli suaranya menggunakan uang," paparnya.
Sehingga hal ini masyarakat harus cerdas untuk memilih seorang pemimpin yang luar biasa, karena tanggung jawab seorang pemimpin ini sangat fatal karena kalau salah memilih akan berdampak kepada rakyat.
"Tidak dibenarkan kita menjual suara pilihan kita dengan harga murah yang memberikan kesempatan kepada mereka yang menilai rakyat semua dapat dibeli yang justru bakal membuat rakyat sengsara selama 5 tahun," kata dia.
BACA JUGA:Cegah Pelanggaran Pilkada Serentak 2024, Bawaslu Empat Lawang Sosialisasi UU Netralitas ASN
BACA JUGA:Begini Ancaman Tertinggi Pilkada Serentak 2024 Menurut Kapolri
Beliau memastikan bahwa suara rakyat suara Tuhan.
"Hendaknya kita salurkan suara kita kepada calon pemimpin yang pro rakyat, cerdas dan berintegritas," tandasnya.