Lebih lanjut dia meminta untuk masyarakat agar memilih berdasarkan keputusan sendiri yang berasal dari hati, hingga beberapa program para calon di Pilkada 2024.
"Pastikan pemimpin yang dipilih masyarakat merupakan pemimpin yang pro rakyat," tandasnya.
BACA JUGA:Dukungan Nyata untuk Ketahanan Pangan Nasional, Begini Langkah Polda Sumsel Ternyata
Pengamat Politik
Terpisah, akademisi ilmu sosial dan politik sekaligus pengamat politik, Muhammad Husni Thamrin menerangkan, secara umum ajakan memilih pemimpin yang pro rakyat dan tolak praktik politik uang memang sudah sepatutnya didukung dan disuarakan terus.
"Hal ini perlu kita suarakan, karena pemimpin pro rakyat bisa mengerti apa yang dirasakan rakyatnya dan lebih mementingkan rakyatnya hingga kebijakan yang dibuat akan berpihak ke rakyat," bebernya.
Sebab dalam memilih pemimpin sudah selayaknya menempatkan kepentingan publik dalam prioritas kebijakannya.
BACA JUGA:Diwakili Orang Nomor 2 Ini, Polda Sumsel Gelar Taklimat Awal Audit Kinerja Itwasda
"Namun saya percaya bahwa semua kandidat pasti menempatkan kepentingan publik di atas semua kepentingan pribadi dan golongan," urai Husni.
Sehingga tinggal rakyat memilih siapa yang menurut mereka paling pro rakyat, yakni calon pemimpin yang berusaha meraih simpati dengan cara-cara yang jujur dan bermartabat.
"Jangan pilih calon yang mencoba merayu publik dengan cara-cara yang kotor dan curang," tegasnya.
Dia juga mengimbau untuk tidak memilih calon yang mencoba "menyuap" dengan politik uang.
BACA JUGA:Ternyata Ini Cara Polres Lahat Amankan Kampanye Dialogis di Wilayahnya
BACA JUGA:Datangi Mapolda Sumsel, Calon Bupati Empat Lawang Ini Buat Pengaduan, Inilah Penyebabnya
"Hal ini sangat tidak benar, walaupun sifatnya memberikan bantuan atau semacamnya tapi niat di balik itu tidaklah benar," singgungnya.