PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Hingga kini pembuatan Office Museum di kantor Walikota Palembang (eks Kantor Ledeng) terus dikebut.
Anggota Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) kota Palembang Kemas Ari Panji mengatakan, warga menyambut dan mengapresiasi pembuatan Office Museum ini.
Terutama masyarakat sejarah di kota Palembang dan Pusat Kajian Sejarah Sumatera Selatan (PUSKASS) mengacungkan jempol atas upaya pembuatan Office Museum.
Lantaran hal tersebut sambung Panji, menunjukkan perhatian luar biasa dari pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang, utamanya Pj Walikota Ucok Abdulrauf Damenta.
BACA JUGA:Pj Walikota Palembang Jadikan Lawang Borotan Destinasi Wisata, Ini Kata Pangdam II Sriwijaya
“Sehingga banyak pihak mendukung program dari pak Pj Walikota untuk menjadikan kantor Walikota Palembang ini sebagai Office Museum,” tuturnya.
Terlebih lagi momennya ini dikaitkan dengan launching dari Lawang Borotan dan Gedung Kesenian Palembang sebagai 3 destinasi wisata baru yang muncul di akhir tahun 2024.
Panji berharap program dan cita-cita Pj Walikota Ucok Abdulrauf Damenta untuk menjadikan Office Museum ini sebagai tempat belajar, tempat literasi, tempat mengenang sejarah dan sebagainya tidak dilupakan.
“Office Museum ini punya nilai sejarah tinggi, kita (TACB Kota Palembang) melihat tidak terjadi kerusakan yang mengganggu, artinya rehab untuk sekadar pengecatan dan sebagainya diperbolehkan asalkan tidak merubah dari struktur bangunan,” sebut Panji.
BACA JUGA:Sebagai Pintu Terakhir Dilalui SMB II, Ini Harapan Besar SMB IV Atas Keberadaan Lawang Borotan
Lebih lanjut Panji mengapresiasi perbaikan ini yang salah satunya memasang kembali plat prasasti logam pemerintah Kolonial Belanda di halaman depan gedung Kantor Walikota Palembang.
“Kita apresiasi pak Pj Walikota Palembang yang akan memasangkan prasasti logam tersebut,” pujinya.
Selain itu Panji juga mengapresiasi pemasangan replika prasasti Kedukan Bukit yang dinilai penting lantaran prasasti ini adalah “akte kelahiran” kota Palembang.