Hingga kini telah terjadi lebih dari 21 kejadian yang terdata dalam sejarah letusan Gunung Dempo tercatat sejak tahun 1818.
Karakter letusan Gunung Dempo merupakan Letusan Freatik. Ini letusan yang berlangsung secara tiba-tiba dan dalam waktu singkat.
Letusan dapat mengeluarkan lumpur belerang, jatuhan piroklastik dan air dari danau kawah.
Catatan pertama terdata tahun 1818 dari lebih 21 kejadian. Sebelumnya belum ada yang sempat mencatatnya.
Pernah ada 7 kali letusan besar yang sempat membuat masyarakat panik. Beruntungnya dalam catatan, hal tersebutterjadi pada abad ke-19 Masehi lalu. Tidak tercatat apakah ada korban jiwa pada saat itu.
Pertama kali letusan besar dari 7 kali letusan tahun 1818 mengakibatkan puncak Gunung Dempo menjadi gundul dan sebagian hutan habis terbakar.
BACA JUGA:RTH di Pagaralam Belum Mencukupi, Ini Seharusnya Luas Idealnya
Namun, data persis tanggaldan bulan berapa letusan itu terjadi belum bisa dipastikan akibat terbatasnya data yang ada.
Pada tahun 1839 Gunung Dempo, Pagaralam kembali meletus. Cerita dari orang-orang tua di Pagaralam yang mereka dapat dari orang-orang yang lebih tua lagi di Kota Pagaralam bahwa letusannya mengeluarkan gemuruh yang sangat keras. Lebih membuat cemas lagi adalah adanya api menyala di puncak gunung.
Letusan Gunung Dempo 21 tahun setelah letusan pertama itu menyebabkan kerusakan pada hutan yang lebih parah.
Selanjutnya masih di tahun 1800-an, tepatnya pada 1 Januari 1853 Gunung Dempo kembali meletus. Untungnya, letusan yang terjadi pada tahun baru 1853 itu tidak terlalu berbahaya dan akibatnya juga tidak terlalu besar.
Selanjutnya pada 18 Mei 1879, terjadi letusan cukup besar dan konon masyarakat Pagaralam waktu itu mendengar suara gemuruh. Gemuruh dari Gunung Dempo itu terjadi selama 10 menit dan ada kepulan asap hitam tebal mengepul dari puncak Gunung Dempo.
Letusan terjadi lagi pada tahun 1881. Catatannya menunjukkan tanggal 16 Februari 1881.
BACA JUGA:Libur Tahun Baru Destinasi Wisata Ini Masih Akan Jadi Favorit Wisatawan
Lalu tahun 1884 Gunung Dempo lagi-lagi menyemburkan gumpalan asap dari kawahnya diiringi sesekali dentuman yang sangat keras.
Masyarakat saat itu sangat cemas dan terjadi kepanikan akibat letusan yang terjadi pada bulan Juli itu. Letusan yang terdengar sangat kuat.