“Dinkes kan ada anggaran dan tim kesehatan untuk memantau perkembangan DDB ini di desa-desa, kok bisa lonjakan ini sampai 100 persen lebih?” kritiknya.
BACA JUGA:Janji Pejuangkan Aspirasi Masyarakat, Ini Sosok Masrin Diana Ketua Komisi III DPRD OKU Timur
Edi mengingatkan bahwa meningkatnya kunjungan pasien di sejumlah rumah sakit milik pemerintah di OKU Timur tidak terlepas dari meningkatnya kasus demam berdarah.
“Kunjungan pasien demam berdarah cenderung terus meningkat, karena kasus penyakit ini sudah termasuk endemik atau penyakit yang selalu ada di suatu wilayah,” ujarnya.
Edi berharap pelayanan kepada masyarakat harus bagus jangan sampai pasien dari masyarakat miskin ditelantarkan, karena penyakit DBD apabila tidak ditangani secara cepat akan berakibat fatal.
“Jangan sampai ada kematian karena kasus DBD ini, kita harus serius menanggapi hal ini semua pihak harus turun untuk memutuskan rantai DBD ini, jangan desa satu selesai menyeberang ke desa lain ini bisa kacau,” tukasnya.
BACA JUGA:45 Anggota DPRD OKU Timur Dilantik Siap Bantu Suara Masyarakat, Ini Program Kerjanya
BACA JUGA:Paripurna ke 46 DPRD OKU Timur, Ini Prioritas Daerah Tahun 2024
Sementara, Direktur RSUD OKU Timur Dr Sugi membenarkan kasus DBD memang meningkat, untuk saat ini dia merawat 3 pasien kasus DBD.
“Dia benar kami merawat 3 pasien DBD sebelum ada juga pasien DBD tapi sudah pulang dinyatakan sembuh,” pungkasnya.