Jelas, tidak mungkin semua orang bisa pandai dalam semua hal. Namun, ada perbedaan mencolok antara orang yang kompeten dan tidak.
Orang kompeten akan berusaha mencoba, sementara orang kompeten akan mengeluh dan berkata, "Aku tidak pandai dalam hal ini."
Tindakan melakukan, terlibat dalam pengalaman baru, atau mencoba sesuatu yang tidak bisa kita lakukan dengan baik adalah cara kita tumbuh. Berdasarakan sebuah penelitian oleh Max Planck Florida Institute yang menyelidiki kognisi otak, ketidakmampuan tidak selalu diprediksi oleh kecerdasan, tetapi rasa puas diri saat menghadapi ketidaknyamanan.
Lebih Baik Tidak Melakukan Apa-apa
BACA JUGA:Wadahi Anak Kembangkan Kompetensi, DP3A Palembang Gelar Capacity Building Forum Anak
BACA JUGA:Gebrakan Besar Menuju Standar Kompetensi Penerjemah Indonesia, Menjadi Masyarakat Berkompeten
Orang yang tidak kompeten mengejar kenyamanan, bukan tantangan. Ketika ada pekerjaan menantang muncul atau ada konflik, mereka lebih suka menghindari tanggung jawab dan mengalah.
Prinsip utama seperti inilah yang membuat bekerja dengan orang yang tidak kompeten bisa sangat membuat frustrasi.
Orang-orang ini tidak hanya secara aktif mengakui kecenderungan mereka untuk melakukan lebih sedikit, mereka lebih suka mengungkapkannya untuk menghindari kebingungan atau situasi yang tidak nyaman.
Ini adalah Masalah yang Harus Diperbaiki Orang Lain
Entah sebab takut malu, gagal, atau karena tanggung jawab yang sebenarnya, orang yang tidak kompeten biasanya menghindari situasi apa pun yang membuat mereka harus menantang diri sendiri atau merasa tidak nyaman.
BACA JUGA:PLN UIP Sumbagsel Dorong Kompetensi dan Inovasi Pegawai
BACA JUGA:Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Raden Fatah Tingkatkan Kompetensi Pemanfaatan AI
Banyak orang yang benar-benar percaya bahwa dengan mengalihkan kesalahan, menghindari tanggung jawab, dan tidak pernah bertanggung jawab atas apa pun dalam hidup mereka, mereka akan menemukan kedamaian. Sebuah kepercayaan yang konyol sebenaranya.