Lalu dedikasi Shin Tae-yong dalam membangun tim, serta pencapaiannya seperti membawa Timnas Indonesia ke final Piala AFF 2020 dan peningkatan performa di kualifikasi Piala Dunia 2026.
Namun, Slovenia menyoroti ada tagar #STYstay yang cukup masif di media sosial twitter.
Selain dicuitkan akun organik dan publik, tagar ini dicuitkan akun bot.
Digerakkan dengan Teroganisir
Drone Emprit mencurigai akun bot ini digerakkan terorganisir dengan narasi yang sama.
"Ada akun yang kami tangkap polanya sama. Tidak hanya di twitter, tagar terorganisir ini banyak ditemukan di Instagram."
"Akun ini tidak bicara konteks tapi lebih ke ampifikasi cuitan atau postingan, dia retweet atau komen untuk menaikkan engagement," kata Slovenia.
Dia menjelaskan, biasanya akun ini tidak secara khusus membicarakan topik terkait sepak bola.
Akun ini secara khusus membicarakan isu sepak bola ketika ada pemberitaan Shin Tae-yong dipecat.
"Mereka tidak menyampaikan informasi yang kontekstual seperti akun-akun besar atau akun-akun influencer," jelasnya.
Sementara itu, untuk kategori kontra Shin Tae-yong menarasikan soal kegagalan Timnas Indonesia mencapai semifinal di Piala AFF 2024 yang dianggap berujung pada pemecatannya.
Kemudian kritik kurangnya kemampuan komunikasi Shin Tae-yong dengan pemain, strateginya yang dianggap tidak efektif dan tidak sesuai dengan kebutuhan Timnas Indonesia.
Serta ketegangan antara pendukung dan penentangnya terkait kepemimpinan Shin Tae-yong yang dianggap memanfaatkan buzzer.
"Untuk tagar #STYout itu, itu ada dari akun publik secara umum yang memang melihat kinerja Shin Tae-yong tidak cukup memuaskan."
"Jadi mereka setuju dengan pendapat Erick Thohir, kemudian mereka mengamplifikasi statement Erick Thohir bahwa ada masalah komunikasi antara Shin Tae-yong dengan para pemain, seperti itu," kata Slovenia.