Hingga akhirnya Kgs Rusdi Rasyid meninggal dunia, peralatan pementasan tidak digunakan sehingga beberapa bagian menjadi rusak.
BACA JUGA:Ambruknya Proyek Rp 3.4 M, Pihak Ketiga Tak Gunakan Perencanaan Dinas PU PR!
BACA JUGA:Lomba Baca Cerpen di Taman Budaya Sriwijaya Menuai Respon Positif, Bikin Peserta Nagih Lagi
“Jadi waktu itu semua peralatan peninggalan bapak tidak bisa kita gunakan karena sudah rusak,” katanya.
Hingga akhirnya wayang dan gamelan menjadi salah satu warisan budaya benda dari UNESCO, saat itu juga dia merasa terbebani.
Beban tersebut tumbuh karena dia mengabaikan kesenian tradisional yang menggunakan alat tersebut.
“Dari beban itulah, selanjutnya saya mulai belajar dan melestarikan kesenian tradisional agar Wayang Palembang tetap eksis,” ujarnya.
BACA JUGA: 7 Manfaat Kencana Ungu Untuk Kesehatan, Tanaman Liar Miliki Segudang Khasiat
Seperti yang dia duga, kehidupan menjadi seorang dalang Wayang Palembang tidak akan mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Sejauh ini, pemerintah daerah belum melakukan upaya dalam membangun Wayang Palembang secara berkesinambungan.
“Selama ini pemerintah hanya menjalin kerjasama kontrak saja, setelah itu selesai. Tidak ada kerjasama yang berkepanjangan,” aku Wirawan.
Tak hanya itu, minat Wayang Palembang untuk generasi muda pun masih sangat sedikit.
BACA JUGA:Bisa Bikin Awet Muda, 5 Manfaat Tepung Beras Untuk Kecantikan, Berani Coba!
BACA JUGA:Tahu Kamu Hukum Wadh'i? Yuk Pelajari Disini
Padahal beberapa kali pihaknya mengikuti workshop maupun mengajak anak muda untuk belajar Wayang Palembang.