PALEMBANG, KORANPALPRES.COM- Lega! Inilah perasaan masyarakat Desa Senuro Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir melihat alat berat meratakan batu material yang sempat menghadang jalan utama Desa itu.
Material tutup jalan utama Desa Senuro ini sudah berlangsung lebih kurang satu Minggu yang membuat warga mengeluh dan kesal karena aktivitas mereka terganggu.
"Alhamdulillah terima kasih pak atas pemberitannya, alat berat sudah datang dan meratakan material batu yang tutup jalan utama kami," ucap Mujib pada Palembang Ekspres, Selasa 19 Desember 2023.
Menurut dia, pihaknya merasa lega dengan diratakan materia tersebut. Selain tidak lagi tutup jalan, jalan Desanya tidak lama lagi akan hitam dengan diaspal nya nanti.
BACA JUGA:Tak Ada Otak! Material Proyek Tutupi Jalan Utama Desa di Ogan Ilir Ini
BACA JUGA:Warga Protes Proyek Jalan Gunung Kemala–Payuputat Prabumulih Telan Anggaran Miliaran Gara gara Ini
"Kalau kita diam saja, mungkin sampai hari ini belum ada gerakan dari pihak ketiganya. Kan repot kalau sudah berlarut-larut," ungkapnya.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir yang sudah menganggarkan untuk perbaikan jalan utama Desa Senuro tersebut.
"Harapan kita, kejadian ini bisa menjadi pelajaran bagi pemborong di Ogan Ilir ini, kalau mengerjakan proyek itu, perhatikan kemaslahatan orang banyak, jangan metang-metang," tukasnya.
Kepala Dinas PU PR Ogan Ilir, Ruslan melalui PPTK proyek tersebut, Mario mengaku setelah menerima laporan kemarin, pihaknya langsung menghubungi pihak ketiga proyek tersebut.
BACA JUGA:Proyek Rp 3.4 Miliar di Ogan Ilir Ambruk, Ini Bentuknya
BACA JUGA:Siap Hadirkan Listrik Tanpa Kedip di Proyek Strategis IKN
"Alhamdulillah sudah diratakan materia batu yang sempat tutup jalan warga pak. InsyaAllah dalam waktu dekat pengaspalan jalan itu akan dilakukan," singkatnya.
Sebelumnya, warga sempat melontarkan kata tak ada otak? Kepada pihak pemborong atau pemilik proyek pengaspalan jalan mereka.
Kata tidak ada otak untuk pemborong pengerjaan proyek Desa Senuro tersebut cukup beralasan, karena material proyek menutupi jalan warga. Akibatnya, aktivitas warga terganggu.