Budaya Politik di Indonesia

Jumat 29 Dec 2023 - 19:17 WIB
Reporter : Azkiyah Putri Romadhon
Editor : M Iqbal

Masyarakat yang menganut budaya politik kaula memiliki keinginan untuk berpartisipasi tetapi tidak mempermasalahkan hasil dari keputusan pemerintah, karena sadar seluruh otorisasi pemerintahan sepenuhnya berada di tangan pemerintah. 

3. Budaya politik partisipan

Budaya politik ini ditandai dengan masyarakatnya yang memiliki kesadaran tinggi untuk ikut berpartisipasi terhadap kehidupan politik negaranya. 

BACA JUGA:Unsri Kembali Raih Penghargaan di Ajang Anugerah KIP 2023 Kategori Kampus Informatif, Begini Maksudnya!

BACA JUGA:UIN Raden Fatah dan Applied Science University Perkuat Kerjasama Internasional, Begini Ceritanya!

Budaya politik partisipan memandang sari orientasi evaluatif yang melibatkan pengetahuan dan perasaan. 

Keaktifan masyarakat dalam kegiatan politik dapat memberi dampak positif bagi perkembangan negara. 

Saat ini, budaya politik di Indonesia termasuk kategori budaya politik campuran atau mixed political culture, yaitu antara budaya politik partisipan dan budaya politik kaula-parokial. 

Di kota-kota besar seperti Yogyakarta, Medan, Jakarta, Bandung, Semarang, dan lainnya, masyarakat cenderung partisipan terhadap kehidupan politik. 

BACA JUGA:Karya Dosen Didorong Untuk Tercatat Hak Cipta dan Paten, Pimpinan UIN Raden Fatah Beri Perlindungan Hukum

BACA JUGA:Diakui Kementerian Pendidikan Yordania, Kampus Islam Terbaik di Sumsel Ini Siap Menuju World University

Berbeda dengan masyarakat yang tinggal di daerah marginal (pinggiran) yang masih memegang prinsip budaya kaula-parokial. 

Masyarakat yang tinggal di daerah marginal dinilai tidak berdaya dalam mempengaruhi pembuatan kebijakan. 

Budaya politik kaula-parokial terjadi karena adanya isolasi dari kebudayaan luar, pengaruh penjajahan, paternalistik, feodalisme, dan juga ikatan primordial, yang memiliki sifat sentimen kedaerahan, kesukaan, dan keagamaan. 

Sedangkan, yang menganut budaya politik partisipan dipengaruhi oleh tingginya tingkat pendidikan atau perekonomian.

BACA JUGA:Kasek dan Bendahara Madrasah Ini Belajar EUT SAKTI, Tingkatkan Kualitas Laporan

Kategori :