“Hal ini tentunya memberikan daya tarik khusus kepada penonton baru, dan meningkatkan popularitas sepaktakraw di peringkat dunia,” cetus dia.
BACA JUGA:Panggung Kejayaan: Sorotan Pencapaian Gemilang Atlet Olahraga Tahun 2023
BACA JUGA:Kemenangan Bersejarah Raiders di Hari Natal: Mengejutkan Chiefs dan Membuka Peluang Playoff
Kemudian sambung Dato Halim, pengurangan poin per game akan membawa keuntungan taktikal kepada tim.
“Dengan permainan yang lebih padat, setiap poin menjadi lebih berharga,” ulas Dato Halim.
“Pemain perlu lebih bermain strategi dan cepat bertindak, memberikan pertandingan yang lebih kompetitif dan menarik,” timpalnya.
Perubahan ini juga sambung Dato Halim, memberikan peluang yang lebih besar untuk membangkitkan semangat atlet dan melahirkan bibit-bibit atlet sepaktakraw.
BACA JUGA:Arsenal Serius Incar Pablo Maia: Strategi Transfer Berfokus pada Bakat Muda Liga Brasil
BACA JUGA:Wow! Ada Tradisi Serah Terima Dhuaja Sat Brimob Polda Sumsel, Begini Prosesi Acaranya
Terlebih langkah ini memberikan kelegaan kepada wasit yang bertanggungjawab mengendalikan pertandingan.
“Dengan permainan yang lebih singkat, kesalahan wasit dapat dikurangi, memastikan tahap konsentrasi dan ketepatan dalam membuat Keputusan,” bebernya.
Dato Halim patut mendapat penghargaan tertinggi, atas keberanian dan kesanggupan untuk membawa perubahan kepada sepaktakraw.
Beliau bukan saja memimpin ISTAF dan ASTAF dengan cemerlang, tetapi juga memberi dorongan positif kepada para pemain, pendukung, dan peminat sepaktakraw di seluruh dunia.
BACA JUGA:Keajaiban Minyak Zaitun Sebagai Sarana Penyembuhan, Begini Penjelasan Ustadz Muhammad Ode Wahyu
BACA JUGA:Antara Parc des Princes dan Santiago Bernabeu: Masa Depan Kylian Mbappe yang Misterius
Keputusan untuk mengadaptasi sistem poin baru, menunjukkan kebijaksanaan dan kecenderungan pemimpin yang berorientasikan masa depan.