Dengan langkah-langkah inovatif ini, diyakini masa depan sepaktakraw adalah cerah.
Semangat pertandingan yang lebih tinggi, daya tarikan yang lebih besar kepada penonton, dan perkembangan global yang semakin meningkat, adalah bukti bahawa sepaktakraw di bawah kepemimpinan Dato Halim terus berkembang menjadi sebuah olahraga yang berwibawa dan 'mendunia'.
"Kita, sebagai penggemar dan penyokong sepaktakraw, semestinya memberi sokongan sepenuhnya kepada inisiatif-inisiatif inovatif beliau," ujarnya.
BACA JUGA:Ronald Araujo: Antara Setia pada Barcelona dan Tantangan Bayern Munich serta Manchester United
Perubahan kepada sistem 15 poin dalam permainan Sepaktakraw, telah meningkatkan antusias pemain dan melahirkan permainan yang lebih agresif.
ISTAF dan ASTAF mengambil langkah tepat pada masanya bagi meningkatkan antusias peminat dan pihak-pihak berkepentingan, dalam Sepaktakraw ini.
"Peralihan daripada sistem kiraan 21 poin kepada 15 poin ini, membawa kesan positif yang luar biasa kepada pihak berkepentingan di seluruh dunia,” ulas Dato Halim.
“Pengurangan dalam sistem poin ini bukan saja memperhebatkan persaingan, tetapi juga memastikan tumpuan pada prestasi tahap tinggi ke masa depan,” pungkasnya.
BACA JUGA:Sepanjang 2023, Sukses Produksi 2,3 Juta Ton Pupuk, Begini Target Pusri 2024
BACA JUGA:Ilmuwan Belum Mampu Singkap Rahasia Ini: Mengapa Allah Menciptakan 7 Langit dan 7 Bumi
Sementara Ir Islah Taufik Effendi, MSi, sebagai Commitee Teknikcal ASTAF (Asia) Olah Raga Sepaktakw yang juga mantan Sekjen PB PSTI, menyambut baik ide Dato Abduk Halim Kader, Sekretaris jendral ISTAF dan Timnya.
ISTAF telah memberlakukan hitungan 15 point, yang dimulai 1 Februari 2024 nanti.
Pengumuman dan kebijakan yang cemerlang ini, sesuai hasil ISTAF Meeting di Thailand pada saat Word Cup King Cup 2023 di Kota Nakhon Rachasima Thailand.
“Tentunya aturan diberlakukan hitungan 15, saya selaku Committee Delegate Asia ini menilai sangat membantu wasit dalam konsentrasi dalam bertugas," tutur Islah.