BACA JUGA:Cek Disini, Harga BBM Non Subsidi Pertamina Turun Per November 2023
Ia mempertanyakan apakah hal ini karena memang semakin banyak pengguna atau jatah pengiriman ke Pagaralam dikurangi.
Ia bahkan meminta agar pejabat terkait menangani masalah ini segera. Termasuk ke Pj Wakil Walikota yang sebenarnya tidak ada.
“Yang terhormat bapak dan dihormati bapak PJ. Walikota beserta wakil PJ. Walikota Pagaralam beri solusi bukan polusi beri yang pasti bukan janji,” tambahnya.
Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Lahat Raya, Sanderson Syafe’i, SH, menyebut bahwa kelangkaan LPG 3 Kg disebabkan oleh adanya penyimpangan distribusi oleh oknum.
BACA JUGA:Aneh, Isi BBM Subsidi Pengendara Wajib Mengisi Dexlite Dahulu, Ini Alasan SPBU Rambang Niru PALI
BACA JUGA:PT Pusri Palembang Pastikan Stok Pupuk Di OKU Timur Aman, Ini Cara Dapatkan Pupuk Subsidi
Sebab dalam waktu dekat akan diberlakukan transformasi pendistribusian LPG Tabung 3 Kg tepat sasaran oleh pemerintah.
Ia menyoroti ada beberapa faktor yang menyebabkan kelangkaan LPG 3 Kg itu.
Pertama, masih banyak masyarakat menengah ke atas yang terkategori mampu yang membeli gas elpiji 3 Kg. Padahal seharusnya itu untuk pihak yang tidak mampu. Hal ini terlihat dari Logbook Penyaluran Pangkalan elpiji 3 Kg.
Sektor bisnis seperti restoran yang seharusnya sudah dianggap mampu ikut menggunakan gas 3 Kg untuk keperluan bisnisnya.
BACA JUGA:24 Jam Beroperasi, Kilang Pertamina Plaju Pastikan Pasokan BBM Aman Selama Libur Nataru
BACA JUGA:Jelang Akhir Tahun Konsumsi BBM Meningkat
Fenomena ini, Sanderson menuturkan yang membuat kuota elpiji 3 Kg berkurang dan membuat kelangkaan.
Terlebih, ia menilai pengawasan pemerintah kota Pagar Alam lemah dalam mengawasi pendistribusian gas berwarna hijau ini.