4. Kolaborasi Multi-Pihak, pelestarian bahasa harus melibatkan pemerintah daerah, satuan pendidikan, Balai Bahasa, akademisi, tokoh masyarakat, dan penulis.
BACA JUGA:Imbas Seruan Aksi, Disdik Palembang Himbau Siswa Belajar Dari Rumah Selama 2 Hari
"Kolaborasi akan memperkuat ekosistem bahasa daerah di masyarakat," tegas Affan.
5. Revitalisasi Bahasa bagi Generasi Muda, perlu strategi kreatif dan adaptif, termasuk memanfaatkan media digital, konten kreatif, dan pembelajaran interaktif dalam menghidupkan penggunaan Baso Pelembang di kalangan generasi muda.
Hadir dalam kegiatan pertemuan ilmiah, adalah tokoh budaya, kepala sekolah dan guru SD dan SMP Kota Palembang.
Sebagai narasumber, penyelenggara kegiatan menghadirkan 4 pemateri yang berkompeten antara lain:
BACA JUGA:Cara Unik Tim Muatan Lokal Baso Pelembang Kenalkan 23 Makanan Tradisional Palembang
1. Prof Dr Hj Zuhdiyah MAg, selaku budayawan sekaligus penulis buku muatan lokal dan Guru Besar UIN Raden Fatah Palembang.
Beliau membawakan materi dengan judul “Strategi Pengembangan Kurikulum dan Buku Muatan Lokal Bahasa Daerah Palembang”.
2. Narasumber dari Balai Bahasa Provinsi Sumatera Selatan, Fengki Doramos MPd menyampaikan materi “Perlindungan dan Dokumentasi Bahasa dan Sastra Daerah Palembang sebagai Warisan Budaya”.
3. Dra Hj Choiriyah MHum selaku penulis buku Bahasa Palembang sekaligus tokoh masyarakat menyampaikan materi “Kontribusi Tokoh Masyarakat dan Penulis Buku dalam Penguatan Identitas Budaya melalui Bahasa dan Sastra Daerah Palembang”.
BACA JUGA:Pemkot Palembang Giatkan Bimtek Muatan Lokal Baso Pelembang, ini Tujuan Utamanya!
BACA JUGA:Ikuti Kelas ‘Bebaso’ Palembang di Museum SMB II, Respon Ratusan Guru Sungguh di Luar Nurul
4. Kepala Bidang Pembinaan GTK Disdik Kota Palembang, Maju Partogi Simanjuntak MSi dengan judul materi “Pembinaan dan Kebijakan Pengembangan Bahasa dan Sastra Daerah Palembang di Sekolah Negeri dan Swasta”.