Artikel berjudul "Peran Anggaran dalam Pengendalian Internal: Efisiensi dan Akuntabilitas Perusahaan disusun Oleh: Mayendra Tria Saputra, Fahmi Bagus Cahya Utama.
Mahasiswa Program Studi (Prodi) Manajemen Semester 5, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Universitas Tridinanti (Unanti) Palembang.
KORANPALPRES.COM - Anggaran adalah rencana keuangan yang terperinci yang mencakup estimasi mengenai penerimaan dan pengeluaran yang diharapkan untuk periode waktu tertentu di masa depan, biasanya dinyatakan dalam satuan uang.
Pengendalian internal merupakan suatu sistem dan prosedur yang diterapkan perusahaan guna melindungi aset perusahaan serta memastikan kesesuaian dengan kebijakan dan peraturan yang berlaku. Pengendalian internal berarti seluruh data dari satu bagian akan secara otomatis diperiksa oleh bagian lain di dalam perusahaan.
BACA JUGA:Anggaran Desa Terbatas, Warga Sukamulya OKU Timur Inisiatif Urunan untuk Ambulans
BACA JUGA:Pemeriksaan Pendahuluan Belanja Daerah Rampung, Pemkab Muba Siap Perbaiki Tata Kelola Anggaran
Dalam proses pengembangan anggaran, pengendalian internal melibatkan perbandingan antara hasil aktual dengan angka anggaran, serta pengambilan tindakan perbaikan guna memastikan pencapaian tujuan perusahaan.
Konsep efisiensi tidak hanya tentang memangkas anggaran, tetapi lebih menekankan pada strategi alokasi sumber daya yang lebih cerdas serta peningkatan proses.
Tujuannya adalah untuk mendapatkan hasil yang setara atau bahkan lebih baik dengan biaya yang lebih rendah.
Cara mengukur efisiensi biaya operasional
BACA JUGA:Operasi Zebra Musi 2025 di Ogan Ilir Dimulai Besok, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar
Mengukur efisiensi biaya operasional dimulai dengan memahami seberapa besar sumber daya yang digunakan untuk setiap hasil yang dicapai. Salah satu metode untuk mengukurnya adalah dengan menggunakan rasio biaya terhadap pendapatan atau cost-to-revenue ratio.
Memahami Akuntabilitas Perusahaan
Perusahaan memiliki tanggung jawab ganda, yaitu mencapai keuntungan sekaligus mempertanggungjawabkan dampak dari setiap tindakan mereka terhadap masyarakat, lingkungan, serta pemangku kepentingan lainnya. Akuntabilitas perusahaan menunjukkan bahwa bisnis tidak hanya bertanggung jawab kepada pemegang saham dan investor, tetapi juga kepada karyawan, pelanggan, komunitas, dan publik secara umum. Hal ini mencakup transparansi dalam laporan keuangan, pelaporan tanggung jawab sosial, serta kepatuhan terhadap prinsip-prinsip etika dalam setiap keputusan bisnis. Dengan menerapkan akuntabilitas secara konsisten, perusahaan tidak hanya menjaga kepercayaan publik dan investor, tetapi juga mendorong praktik bisnis yang berkelanjutan, etis, dan bertanggung jawab, sehingga dapat menciptakan nilai jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan serta mendukung keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.