PALEMBANG, KORANPALPRES. COM - Jajanan klasik yang sudah lama dinikmati banyak orang adalah onde-onde.
Onde-onde memiliki cita rasa yang nikmat dan tekstur yang kenyal sehingga disukai semua kalangan usia.
Pasar tradisional masih banyak yang berminat dengan makanan legendaris penutup ini.
Wijen merupakan topping yang umum pada onde-onde, sejenis kue basah berbentuk lingkaran.
BACA JUGA:The Real Makanan Legendaris Palembang, Martabak HAR Berdiri Sejak 1947, Berikut Kisahnya!
Bahan utama onde-onde adalah gandum dan tepung ketan.
Selain itu, onde-onde biasanya terdiri dari kacang hijau yang dihaluskan dan dimasak hingga mengental dengan menambahkan kombinasi santan dan gula.
Intinya, jajanan khas Mojokerto ini merupakan masakan Cina yang sudah dimodifikasi.
Onde-onde merupakan jajanan yang mencontoh dari Guangdong, kuliner lezat asal Tiongkok.
BACA JUGA:Ini 6 Kuliner Khas Pagaralam yang Menjadi Makanan Legendaris dan Favorit
Hidangan lezat ini telah ada sejak Dinasti Zhou (1045–256 SM) dan pertama kali diperkenalkan kepada masyarakat setempat oleh para migran Tiongkok yang membawanya ke rumah baru mereka.
Termasuk di Indonesia pada abad XIV atau bersamaan dengan kedatangan Laksamana Cheng Ho.
Onde-onde mempunyai arti yang mendalam bagi keselamatan dan persatuan masyarakat Tionghoa.
Bentuknya bulat, warnanya kekuningan, dan dilapisi biji wijen dalam jumlah besar, jimat keberuntungan.
BACA JUGA:Jangan Mengaku Urang Diri Jika Tak Tahu Gangan Gelayan, Makanan Legendaris Khas Pedamaran