BACA JUGA:37 Jurnal PTKI Negeri dan Swasta Sudah Terindeks Scopus, Berikut Ini Daftar Lengkapnya!
Faktor luar seperti tekanan sosial atau kondisi ekonomi keluarga juga dapat memainkan peran dalam menghambat kedekatan.
Keluarga yang menghadapi tekanan ekonomi atau konflik eksternal mungkin kesulitan untuk menjaga kedekatan, karena perhatian mereka mungkin lebih terfokus pada masalah-masalah tersebut daripada pada hubungan di antara saudara-saudara.
Tidak adanya komunikasi yang efektif juga merupakan hambatan utama. Ketika anggota keluarga tidak terbuka terhadap perasaan, pandangan, atau kebutuhan mereka, hal ini dapat menghambat pemahaman dan kohesi.
Komunikasi yang buruk atau minim dapat menciptakan kesalahpahaman dan memperburuk hubungan.
BACA JUGA:Sabar, Seni Menjalani Hidup Berkah
Dalam menghadapi hambatan-hambatan ini, penting untuk memahami bahwa setiap keluarga memiliki dinamika yang unik.
Kesadaran akan hambatan potensial dapat membantu anggota keluarga bekerja sama untuk mengatasi masalah-masalah ini dan membangun hubungan yang lebih mendalam dan kokoh di antara saudara-saudara.
Menjaga kelekatan dan kohesi dalam keluarga membawa sejumlah keuntungan positif yang memengaruhi kesejahteraan setiap anggota keluarga.
Dalam tulisan ini, kita akan menjelajahi beberapa keuntungan signifikan yang dapat diterima apabila hubungan dalam keluarga dijaga dengan baik.
BACA JUGA:Unpar Buka Jalur USM 1 Bagi Calon Mahasiswa Baru 2024, Cek Info Lengkapnya Di Link Ini
Pertama-tama, kohesi keluarga menciptakan dukungan emosional yang kuat.
Ketika anggota keluarga merasa terhubung satu sama lain, mereka cenderung saling mendukung dalam setiap tahap kehidupan.
Dukungan ini tidak hanya memberikan keamanan emosional, tetapi juga menjadi fondasi untuk mengatasi tantangan dan krisis bersama-sama.
Keuntungan lainnya adalah terbentuknya ikatan sosial yang positif.
BACA JUGA:Pemerintahan Soeharto dan Kontroversi