Beliau mengatakan malah berharap pahala yang besar dari menahan sakit itu.
Para tabib lalu mendatangkan beberapa pria kuat yang tidak dikenalnya.
“Mereka ini siap memegangimu, karena takutnya engkau akan lepas kendali,” kata para tabib.
BACA JUGA:Prajurit 8/GC Gelar Tradisi Satuan, Siram Air Bunga Hingga Pemberian Air Kelapa
Urwah meyakinkan agar mereka tidak perlu melakukannya.
Dalam riwayat lain dikisahkan bahwa Urwah akhirnya berkata: “Jika memang tak ada cara lain, maka aku akan salat, dan tuan-tuan bisa mengamputasi kakiku ketika aku melakukannya!”
Upaya mengamputasi kakinya itu pun dilakukan ketika Urwah salat.
Mereka, para tabib memotong kakinya pada bagian lutut.
BACA JUGA:Dinilai Aktif Lakukan Hal Ini, Bupati Panca Dapat Penghargaan Dari Pusat
Urwah bin Zubair dalam kekhusyuan salatnya tak merintih sedikitpun.
Salat itu menjadi sarana baginya melupakan segala hal duniawi termasuk rasa sakit oleh gesekan gergaji yang memotong kakinya. Subhanallah.
Setelah kaki dipotong, para tabib menyiramkan minyak zaitun mendidih ke bagian yang terpotong.
Saat itulah baru Urwah tidak sadarkan diri.
BACA JUGA:Mental dan Fisik Calon Prajurit TNI AD Ini Digembleng di Rindam II Sriwijaya
Saat sadar ia berujar lirih dan membaca firman Allah : “Sungguh kita benar-benar merasa letih karena perjalanan ini.” (QS. Al Kahfi: 62)
Ujian terhadapnya ternyata belum berakhir.