Aktivis Budaya Merapat! Sejarah Seni Pertunjukan Dulmuluk Palembang Dimulai dari Lorong Ini

Selasa 23 Jan 2024 - 15:26 WIB
Reporter : M Iqbal
Editor : M Iqbal

BACA JUGA:Resmi Dideklarasikan, Ini 5 Fakta Penting Keberadaan Komunitas Muda Peduli Heritage di Palembang

“Pemainnya lah meninggal semua di sini, kalau aku gabung Dulmuluk di sini tahun 1973 di 14 Ulu, di Sri Gunung,” kenangnya.

Jonhar menerangkan, yang pertama kali membacakan naskah Dulmuluk adalah Wan Bakar.

Kemudian ada salah seorang pria asal Palembang bernama Wak Nanong yang tinggal di 7 Ulu menonton dan mengingat-ingat apa yang dibacakan oleh Wan Bakar.

Sehingga di kesempatan berikutnya Wak Nanong inilah yang mengajarkan dan menyebarluaskan Dulmuluk.

BACA JUGA:Kenapa Repot-Repot Nama Jalan di Kota Lahat Ditambah Aksara Kaganga? Ini Penjelasan Pj Bupati Muhammad Farid

BACA JUGA:Kenang Jasa Para Pahlawan Petempuran 5 Hari 5 Malam Melalui Lomba Puisi

“Yang belajar Dulmuluk itu iyek (kakek) kami, Iyek Kamaludin, Iyek Mesir lalu masuk juga orangtua dari Pak Ansori termasuk juga orang Lahat, Bangka Belitung ikut belajar,” urai Jonhar.

“Nah, singkatnya tersiar Dulmuluk ini di Palembang dan Pemulutan, itulah asal-usulnya Dulmuluk,” timpalnya.

Menurut Jonhar, secara umum struktur dan konsep pertunjukan Dulmuluk memiliki banyak kemiripan dengan teater tradisional lainnya.

Sebut saja pertunjukan teater Bangsawan. 

BACA JUGA:Mengenal Palang Pintu Adat Pernikahan, Tradisi Budaya Asli Indonesia

BACA JUGA:Ini Juga Beberapa Fakta Menarik Lain tentang Aceh yang Juga Kamu Harus Tahu

Hanya saja, kata Johar, Dulmuluk mengangkat kisah dari syair karangan Raja Ali Haji yang berjudul “Sultan Abdul Muluk”.

Kendati demikian, dalam sejumlah catatan sejarah disebutkan bahwa teks-teks syair Abdul Muluk sesungguhnya karangan penulis perempuan bernama Saleha, bukan karya Raja Ali Haji. 

Saleha adalah saudara perempuan Raja Ali Iba Raja Achmad Iba, Yang Dipertuan Muda Raja Haji Fi Sabilillah. 

Kategori :