PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Virus jembrana kembali menyerang hewan ternak sapi, kali ini ditemukan di Satuan Pemukiman (SP) 5 Palembaja, Desa Kencana Sari walaupun hanya beberapa ekor tidak bisa diselamatkan.
Nah, sebaiknya peternak mesti mengenali terlebih dahulu gejala virus hingga membuat sapi-sapi mati mendadak.
Pertama biasanya sapi yang terkontaminasi akan demam tinggi kisaran suhu antara 39° C-41,5° C, kemudian terjadi pembengkakan hebat kelenjar limfe.
Lalu erosi (luka) pada selaput lendir mulut, diare yang sering bercampur darah dan sering terjadi sapi mengalami berkeringat darah, nafsu makan menurun dratis dan berakhir dengan kematian.
BACA JUGA:Libur Penutup Tahun Tanpa Distraksi dengan Vaksinasi, Ini Tawaran Menarik Prodia Palembang
"Rupanya para peternak tersebut membeli sapi yang sakit di daerah perbatasan sekitaran Lubuk Linggau," ucap Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Lahat, Eti Listina SP MM melalui Kepala Bidang (Kabid) Peternakan dan Kesehatan Hewan (Keswan), Adi Sulistio STP, Senin 29 Januari 2024.
Nah, sambung dia, untuk itulah, kepada peternak untuk melakukan langkah mudah yakni, membuat jamu-jamuan campuran antara kunyit, lengkuas, jahe yang kemudian diminumkan kepada hewan ternak.
"Selain itu, pemberian suntikan vitamin C, penyemprotan desinfectan lalu, apabila hewan yang sakit belum tercampur dengan lain agar kiranya dipisahkan kandang," imbaunya.
Apalagi, masih katanya, tidak segera dipisahkan maka dapat dipastikan hewan dengan kondisi sehat, akan tertular dan berakhir pada kematian.
BACA JUGA:Hewan Yang Sudah Vaksinasi, Dinas TPHP Lahat Siap Berikan Pelayanan Ini
"Oleh sebab itulah, kepada peternak sebelum membeli sapi dilihat terlebih dahulu kondisi fisiknya, berpedoman kepada gejala-gejala," ucapnya.
Yang perlu diperhatikan, sambung dirinya, kendatipun virus tersebut menular pada salah satu sapi, dan cepat-cepat disembelih. Walaupun demikian, tidak berdampak kepada manusia.
"Alangkah baiknya, jikalau daging sapi sebelum dikonsumsi supaya di cuci atau direbus atau di masak sampai matang untuk menjaga kehigienisannya," papar dia.
Ia menerangkan, untuk Kabupaten Lahat sendiri rumah potong hewan (RPH), selalu mengambil dari Bandar Lampung yang dilengkapi dengan surat keterangan kesehatan hewan (SKKH).
BACA JUGA:Dukung Ketahanan Pangan, Pemdes Padang Bindu Lahat Ternak Sapi Pakai Dana Desa, Ini Jumlahnya