Oleh karena itu, pembuatan ke para saksi ini kita lakukan dengan jenjang dari TPS hingga ke KPU Sumsel sekaligus juga diumumkan perolehan suara terbanyak oleh KPU. Bahkan saksi sendiri, ia siapkan dari tingkah RT.
Yang juga tidak kalah penting lagi, semua tim pemenangan dan para saksi yang ada di lapangan untuk membangun komunikasi di masa pencoblosan tersebut.
Tidak penting lagi, saksi juga harus proaktif ketika mengetahui ada kecurangan dan memfoto hasil pengumuman perolehan suara yang di papan tulis dengan dicocokkan dengan C1 tadi. Sedangkan untuk memastikan semua itu, semua tim harus ada kolaborasi antara tim pemenangan dan saksi.
BACA JUGA:Dinas PUPR Palembang Minta Developer Perumahan Pelangi 2 Lakukan 3 Hal untuk Atasi Banjir
BACA JUGA:Harlah NU Ke-101, Pj Gubernur Sumsel Apresiasi Kontribusi NU Jaga Kondusifitas Sumsel
"Saksi nanti bertugas di area penghitungan dan relawan atau tim pemenangan, nanti si lapangan untuk lebih sosialisasi pada masa kampanye untuk mensosialisasikan semua program yang dimiliki," tambahnya.
Tidak itu saja, namun juga merekrut pemilih dan mencoblos. Jadi setelah itu, tugas saksi di TPS. "Kita optimis bila semua ini dilaksanakan konsekuen, ini bisa dipastikan tidak ada kecurangan," ungkapnya.
Untuk itu, ia meminta semua peserta pelatihan saksi gelombang III untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat, agar stop pilih yang cantik dan saatnya pilih yang ganteng.
"Kita harapkan semua peserta pelatihan saksi ini, dapat memberikan sosialisasi agar berhenti memilih yang cantik-cantik dan saat untuk memilih yang ganteng," bebernya.
BACA JUGA:Warga Bahagia Terima Sedekah Pangan Rumah Zakat Sumsel, Intip Apa Aja yang Didapatkan!
BACA JUGA:Kabar Gembira! Ratu Dewa Pastikan 13.260 ASN Pemkot Palembang Terima Kenaikan Gaji 8 Persen
Bahkan sikap optimistis diperlihatkan oleh calon anggota DPD RI dari Dapil Sumsel ini dalam pertarungannya nanti tanggal 14 Februari mendatang.
Yang mana salah satu langkah yang dilakukannya yakni dengan memperkuat saksi yang ditugaskan di TPS pada hari pencoblosan tersebut.
Hal ini, dilakukannya karena mengantisipasi dia dicurangi ataupun ada penggembosan saat perhitungan dilakukan.
"Sudah cukup pelajaran di tahun 2019 lalu, meski meraih 350 ribu suara dan memiliki peluang untuk duduk di Senayan sebagai anggota DPD RI dari dapil Sumsel," urainya.
BACA JUGA:GPISS Inisiasi Pj Gubernur Agus Fatoni Mampu Jaga Kestabilan Harga Komoditas